Mohon tunggu...
Agustiana
Agustiana Mohon Tunggu... Marketing Executive -

Marketing Agen Properti di Rangkasbitung Lebak Banten. Menjual tanah, Rumah, Gudang, Ruko di sekitar Kabupaten Lebak Banten. Hub. 081807837312

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Inflasi dan Investasi terhadap Nilai Tukar Rupiah

24 November 2015   10:04 Diperbarui: 4 April 2017   18:26 4296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Latar Belakang

Uang merupakan alat yang sah sebagai pembayaran dalam melakukan transaksi jual beli dan setiap negara pasti memiliki mata uang sendiri yang nilainya tidak sama antara mata uang satu negara dengan negara yang lain. Untuk itulah adanya kurs tukar atau nilai tukar yang disepakati antar dua negara yang tukar-menukar mata uang masing-masing negara tersebut. Saat ini, kurs tukar rupiah yang relatif melemah terhadap dollar sangat berdampak pada perekonomian Indonesia, baik itu berdampak positif maupun berdampak negatif.

Dollar Amerika Serikat yang merupakan acuan mata uang di seluruh dunia walaupun kenyataannya masih terdapat mata uang yang lebih kuat daripada dollar Amerika Serikat yaitu mata uang Euro (EUR) yang digunakan hampir disebagian besar negara-negara di Eropa dan Poundsterling (GBP) yang merupakan mata uang negara Ratu Elizabeth, Inggris. Namun tetap saja, dollar Amerika Serikat menjadi acuan utama mata uang dunia dan acuan utama pertukaran uang di dunia.Setiap proses pertukaran tersebut memiliki adanya satu kesamaan yaitu penetapan nilai tukar, sehinggadibutuhkan alat pertukaran atau mata uang yang dapat diterima oleh semuapelaku ekonomi dengan mudah.

Kegiatan perdagangan tidak hanya dilakukan antara masyarakat disuatu daerah atau wilayah tertentu, tetapi juga dilakukan antar suatu negara dengan negara lain. Hal ini dilakukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dari suatu negara, kegiatan ini biasa disebut dengan perdagangan internasional. Dalam melakukan kegiatan perdagangannya, setiap negara memiliki alat tukarnya atau mata uang masing-masing, sehingga untuk memperlancar proses perdagangan tersebut mengharuskan adanya perbandingan nilaimata uang suatu negara (dalam negeri) dengan mata uang negara lain. Setiap negara selalu menjaga agar nilai tukar mata uang domestik negaranya dalam keadaan yang stabil terhadap nilai tukar mata uang asing.

Menurut ekonom Salvatore, nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya (analisaforex.com, 2015). Nilai tukar dapat diartikan sebagai harga dari suatu mata uang domestik terhadap mata uang negara lain. Dengan keadaan nilai mata uang yang stabil disuatunegara, menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki kondisi ekonomi yang relatif baik.Pergerakan nilai tukar tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi, diataranya arus modal atau investasi perdagangan internasional dan keadaan sosial politik pada negara tersebut.Indonesia sebagai negara yang berada di tengah perekonomian global, juga melakukan kegiatan ekonomi internasional seperti impor, ekspor dan lain-lain. Sehingga jika Indonesia tidak dapat menjaga kestabilan nilai tukar mata uang domestiknya, maka hal ini akan membawa dampak buruk bagi pergerakan roda perekonomian.

Sebagai gambaran berikut ini divisualisasikan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di tahun 2015.

TABEL 1.1

Kurs Rupiah terhadap Dollar AS selama tahun 2015

                                                     

     Sumber : BI (diolah)

Berdasarkan tabel 1.1 di atas keadaan rupiah yang relatif melemah sejak akhir Februari 2015 Rp 12.863per US$ terdepresi 2,38% dari nilai tukar akhir Januari 2015 yaitu Rp 12.625 per US$.Pada akhir Maret 2015 rupiah terdepresiasi dengan nilai tukar Rp 13.084, namun pada akhir April 2015 Bank Indonesia merilis nilai tukar rupiah menguat sebesar 147 poin menjadi Rp 12.937 US$. Pada akhir Mei 2015 rupiah kembali anjlok dengan nilai Rp 13.211 per US$ dan rupiah terus melemah sebesar Rp 13.332 per US$ pada akhir bulan Juni 2015. Rupiah semakin terpuruk pada bulan Juli dengan nilai Rp 13.481 US$ dan pada akhir Agustus rupiah menembus Rp 14.027 ditutup melemah. Pada akhir bulan September 2015 rupiah menembus rekor terburuk sejak krisis 1998.Angka yang sangat fantastis seiring dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dan tak lepas dari fenomena ekonomi global dan devaluasi mata uang yuan.Devaluasi yuan tersebut, menurut David Sumual selaku ekonom Bank Central Asia mengakibatkan terjadinya perubahan struktural (tectonic shift) dalam pasar finansial global rupiah pun terpengaruh oleh perubahan ini (bbc.com, 2015).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun