Mohon tunggu...
Agus Kusdinar
Agus Kusdinar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Content Creator/Exclusive Writer Narativ On Loc Desa Wisata/SWJ Ambassador 2023

Banyak Menulis tentang Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Bola

Belum Maksimalnya Sepak Bola Indonesia

22 Agustus 2017   14:36 Diperbarui: 22 Agustus 2017   16:59 2791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fenoma lapangan yang masih menjadi PR di kancah sepakbola Nasional sehingga mengganggu jalanya pertandingan dan sedikit mengurangi kualitas permainan di antara dua tim yang lagi bertanding, sehingga membuat sedikit kesal bagi para penikmat sepak bola yang lagi menyaksikan pertandingan itu baik yang menonton lewat televisi maupun yang datang ke stadion dan pertandingan itu di gambarkan ketika PSIP Pekalongan melawan PSGC Ciamis yang bermarkas di kandangnya PSIP Pekalongan yang berkesudahan dengan skor imbang yaitu 1-1 di Liga 2 GO-JEK Traveloka.

Minat pemain bola juga suporter yang begitu besar di Indonesia tidak di imbangi dengan kualitas perangkat pertandingan yang ada di mulai dari struktur lapangan sampai badan Liga/PSSI yang terkesan masih dalam proses perbaikan setelah sepak bola kita mengalami pembenahan setelah terjadi sangsi terhadap sepak bola negeri ini, karena sebelumnya memiliki kireteria kurang baik terutama di dalam struktur organisasi sepak bola nasional, dan sekarang sepak bola kita mulai melangkah kembali sepertinya seorang anak yang lagi belajar berjalan.

Kita bisa lihat di Liga 1 GO-JEK Traveloka yang menggunakan aturan yang terkesan kurang tegas, sehingga memicu protes beberapa klub yang merasa di rugikan, seperti halnya ketika Arema FC melayangkan protes ketika Persib memainkan strikernya yang baru di datangkan dan aturan tersebut baru di keluarkan ketika Persib akan bertanding melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang sehingga terkesan menguntungkan sebelah pihak yaitu Persib Bandung, dan itu adalah sebagian contoh belum sempurnanya Liga Indonesia pasca di sangsi FIFA sehingga membutuhkan proses pembenahan beberapa musim ke depan.

Aturan-aturan yang canggung seperti pergantian pemain sampai 5 orang, batas usia pemain lokal dan lainnya membuktikan bahwa aturan tersebut masih dalam percobaan untuk membangkitkan sepak bola nasional meskipun aturan tersebut tidak layak dalam sepak bola profesional, tetapi demi perbaikan langkah apapun di tempuh meskipun terlihat canggung, tetapi sedikit berdampak bagi penggila bola karena di setiap pertandingan terkesan rancu sehingga mengurangi asyiknya menikmati menonton sepak bola.

Mungkin ada sebagian yang kecewa di Liga musim ini setelah mengalami massa pembekuan FIFA, sepak bola kita terasa kaku tetapi sedikit ada perubahan di banding sebelumnya seperti penayangan melalui siaran televisi hampir 100% di siarkan terutama di Liga 1. Banyak  sesuatu hal  yang mengecewakan seperti  adanya sepak bola gajah, pembayaran uang berupa hadiah untuk Persib Bandung sebagai juara Liga Indonesia musim 2013-2014 dan masih banyak lagi, dalam hal ini di Liga GO-JEK Travoleka mungkin semuanya akan di benahi meskipun tidak akan seratus persen sempurna dan beres dalam satu musim, karena semunya membutuhkan proses yang panjang di sini perlu adanya kesadaran dari berbagai pihak di mulai dari organisasi sepak bola yang menanganinya sampai klub peserta juga suporter yang meramaikan cabang olahraga nomor wahid dunia ini.

Pembenahan di berbagai sektor harus tetap serius agar sepak bola lebih maju dari sebelumnya, dan jangan lupa berkaca kepada liga-liga Eropa merupakan percontohan meskipun kita tidak bisa mencontoh sepenuhnya karena beberapa faktor yang kurang mendukung tetapi sedikitnya kita bisa meniru dari mereka yang memiliki kualitas sepak bolanya level dunia karena di isi pemain-pemain dunia yang meramaikan dunia sepakbola, jika hal ini terjadi mungkin sepak bola kita akan sedikit mengalami perubahan dari sebelumnya terutama mereka yang berposisi sebagai perangkat pertandingan, karena hal ini akan mempengaruhi kualitas dan prestasi sepak bola kita yang masih dalam proses tahap perbaikan setelah mengalami masalah beberapa tahun sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun