Wah, jangan begitu dong, masa sudah DITANGKEP, DIBOTAKIN, DIPUKULIN pula. Salah tuh, harusnya DITANGKAP, DIBOTAKI, DIPUKULI. Ah, itu sih sama saja, provokator nih? Eits...tunggu dulu, jangan asal tuduh. Coba deh simak:
Di Kamus Besar Bahasa Indonesia yang benar adalah kata tangkap, bukan tangkep. Kata tangkep merupakan kata yang berasal dari peralihan bunyi /a/ menjadi /e/ pada dialek lokal, salah satunya dialek Betawi. Tangkap sendiri memiliki arti sebagai berikut:
tang·kap v ber·tang·kap v berperang seorang lawan seorang; bergelut
me·nang·kap v 1 memegang (sesuatu yg bergerak cepat, lepas, dsb); memegang (binatang, pencuri, penjahat, dsb) dng tangan atau alat: nelayan itu ~ ikan dng jala; polisi telah berhasil ~ para penjahat; 2 menerkam: harimau liar itu ~ kambing penduduk; 3 menadah (menyambut, menampung) barang yg dilemparkan: penjaga gawang ~ bola dng menjatuhkan diri; 4 mendapati (orang berbuat jahat, kesalahan, rahasia, dsb): guru itu ~ beberapa pelajar yg merokok di dl kelas; 5 menerima (suara, siaran radio, dsb): pesawat radio ini dapat ~ siaran dr luar negeri; 6 dapat memahami (mengetahui dsb): aku tidak dapat ~ isi pembicaraan mereka krn mereka menggunakan kata-kata sandi; 7 mencerap; menerima (dng pancaindra): pemimpin rakyat harus dapat ~ aspirasi rakyatnya; 8 makan atau mengena (tt pancing dsb): sudah sejam lebih pancingnya belum juga ~;
~ angin ki sudah bekerja keras, tetapi tidak ada hasilnya; ~ basah ki memergoki dan menangkap (orang yg sedang melakukan kejahatan atau perbuatan terlarang): polisi ~ seorang morfinis yg sedang mengisap ganja; ~ bayang-bayang ki pekerjaan yg sia-sia; ~ maksud memahami perkataanya; ~ tangan menangkap basah;
me·nang·kap·kan v menangkap untuk orang lain: ia ~ kupu-kupu untuk adiknya;
ter·tang·kap v (sudah) ditangkap (terpegang dsb);
~ basah terpergoki dan tertangkap (tt orang yg sedang melakukan kejahatan atau perbuatan terlarang): pencopet itu ~ basah ketika sedang merogoh tas seorang ibu; ~ muka bertemu dng tiba-tiba; ~ tangan kedapatan waktu melakukan kejahatan atau perbuatan yg tidak boleh dilakukan; tertangkap basah: wanita itu ~ tangan dng sejumlah barang bukti;
tang·kap·an n 1 sesuatu yg ditangkap; hasil menangkap; mangsa (yg ditangkap untuk dimakan); 2 orang yg dl keadaan tertangkap; tahanan (yg ditangkap oleh polisi dsb);
pe·nang·kap n 1 orang yg menangkap; 2 alat untuk menangkap;
~ ikan nelayan; ~ suara alat untuk menerima suara;
pe·nang·kap·an n proses, cara, perbuatan menangkap;
ke·tang·kap·an v terserang penyakit yg datangnya secara mendadak (kepala pusing sekali kemudian pingsan, dan kadang-kadang disusul kematian); apoplexia;
se·pe·nang·kap n sehasta (dr siku sampai ke kuku jari)
sumber: http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php
Sementara, akhiran –in merupakan bahasa Betawi untuk menggantikan akhiran –kan dan –i. Akhiran –in itu sendiri juga mendapat pengaruh yang besar dari bahasa Bali.
Akhiran – i sendiri memiliki makna sebagai berikut:
1.     Mengandung arti membentuk kalimat perintah.
Contoh: turuti perintahnya!
2.     Menyebabkan sesuatu jadi.
Contoh: menyakiti hati, menghargai dia
3.     Menyatakan intensitas (pekerjaan yang berulang-ulang)
Contoh: menembaki, memukuli
Oh iya, hampir lupa, awalan di- (ditangkap, dibotaki, dipukuli) mempunyai makna suatu perbuatan pasif. Awalan di- merupakan kebalikan dari awalan me- yang bermakna perbuatan aktif.
Nah, percayakan, yang benar adalah ditangkap, dibotaki, lalu dipukuli :)
Salam…
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Betawi
http://blog.unnes.ac.id/yo9gi/2010/11/25/materi-bahasa-indonesia-kelas-3-macam-macam-imbuhan/