Mohon tunggu...
Agung Sugiarto
Agung Sugiarto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Manusia yang ingin terus belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sudah Ditangkep, Dibotakin, Dipukulin Pula

4 November 2011   08:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:04 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Wah, jangan begitu dong, masa sudah DITANGKEP, DIBOTAKIN, DIPUKULIN pula. Salah tuh, harusnya DITANGKAP, DIBOTAKI, DIPUKULI. Ah, itu sih sama saja, provokator nih? Eits...tunggu dulu, jangan asal tuduh. Coba deh simak:

Di Kamus Besar Bahasa Indonesia yang benar adalah kata tangkap, bukan tangkep. Kata tangkep merupakan kata yang berasal dari peralihan bunyi /a/ menjadi /e/ pada dialek lokal, salah satunya dialek Betawi. Tangkap sendiri memiliki arti sebagai berikut:

tang·kap v ber·tang·kap v berperang seorang lawan seorang; bergelut
me·nang·kap v 1 memegang (sesuatu yg bergerak cepat, lepas, dsb); memegang (binatang, pencuri, penjahat, dsb) dng tangan atau alat: nelayan itu ~ ikan dng jala; polisi telah berhasil ~ para penjahat; 2 menerkam: harimau liar itu ~ kambing penduduk; 3 menadah (menyambut, menampung) barang yg dilemparkan: penjaga gawang ~ bola dng menjatuhkan diri; 4 mendapati (orang berbuat jahat, kesalahan, rahasia, dsb): guru itu ~ beberapa pelajar yg merokok di dl kelas; 5 menerima (suara, siaran radio, dsb): pesawat radio ini dapat ~ siaran dr luar negeri; 6 dapat memahami (mengetahui dsb): aku tidak dapat ~ isi pembicaraan mereka krn mereka menggunakan kata-kata sandi; 7 mencerap; menerima (dng pancaindra): pemimpin rakyat harus dapat ~ aspirasi rakyatnya; 8 makan atau mengena (tt pancing dsb): sudah sejam lebih pancingnya belum juga ~;
~ angin ki sudah bekerja keras, tetapi tidak ada hasilnya; ~ basah ki memergoki dan menangkap (orang yg sedang melakukan kejahatan atau perbuatan terlarang): polisi ~ seorang morfinis yg sedang mengisap ganja; ~ bayang-bayang ki pekerjaan yg sia-sia; ~ maksud memahami perkataanya; ~ tangan menangkap basah;
me·nang·kap·kan v menangkap untuk orang lain: ia ~ kupu-kupu untuk adiknya;
ter·tang·kap v (sudah) ditangkap (terpegang dsb);
~ basah terpergoki dan tertangkap (tt orang yg sedang melakukan kejahatan atau perbuatan terlarang): pencopet itu ~ basah ketika sedang merogoh tas seorang ibu; ~ muka bertemu dng tiba-tiba; ~ tangan kedapatan waktu melakukan kejahatan atau perbuatan yg tidak boleh dilakukan; tertangkap basah: wanita itu ~ tangan dng sejumlah barang bukti;
tang·kap·an n 1 sesuatu yg ditangkap; hasil menangkap; mangsa (yg ditangkap untuk dimakan); 2 orang yg dl keadaan tertangkap; tahanan (yg ditangkap oleh polisi dsb);
pe·nang·kap n 1 orang yg menangkap; 2 alat untuk menangkap;
~ ikan nelayan; ~ suara alat untuk menerima suara;
pe·nang·kap·an n proses, cara, perbuatan menangkap;
ke·tang·kap·an v terserang penyakit yg datangnya secara mendadak (kepala pusing sekali kemudian pingsan, dan kadang-kadang disusul kematian); apoplexia;
se·pe·nang·kap n sehasta (dr siku sampai ke kuku jari)

sumber: http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

Sementara, akhiran –in merupakan bahasa Betawi untuk menggantikan akhiran –kan dan –i. Akhiran –in itu sendiri juga mendapat pengaruh yang besar dari bahasa Bali.

Akhiran – i sendiri memiliki makna sebagai berikut:

1.      Mengandung arti membentuk kalimat perintah.

Contoh: turuti perintahnya!

2.      Menyebabkan sesuatu jadi.

Contoh: menyakiti hati, menghargai dia

3.      Menyatakan intensitas (pekerjaan yang berulang-ulang)

Contoh: menembaki, memukuli

Oh iya, hampir lupa, awalan di- (ditangkap, dibotaki, dipukuli) mempunyai makna suatu perbuatan pasif.  Awalan di- merupakan kebalikan dari awalan me- yang bermakna perbuatan aktif.

Nah, percayakan, yang benar adalah ditangkap, dibotaki, lalu dipukuli :)

Salam…

Sumber:

http://books.google.co.id/books?id=NQh2tuWDhnEC&pg=PA47&lpg=PA47&dq=pengaruh+akhiran+in&source=bl&ots=ZoxEeKz8Ye&sig=afRoXpwqflg39X1jVzfI_cvnRlQ&hl=id&ei=7e-_Ts7zEcG8rAfOyOXWAQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=5&ved=0CDIQ6AEwBDgK#v=onepage&q=pengaruh%20akhiran%20in&f=false

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Betawi

http://blog.unnes.ac.id/yo9gi/2010/11/25/materi-bahasa-indonesia-kelas-3-macam-macam-imbuhan/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun