Sepakat nggak, kalau kita (manusia) cenderung malas. Penginnya serba enak dan nyaman, tanpa perlu bersusah payah. Maunya tidak usah  berkeringat, tetapi semua keinginan bisa terpenuhi. Semua yang serba ideal dikehendaki, kalau bisa didapat tanpa upaya berlebihan.
Manusia dianugerahi akal pikiran, sebagai bekal untuk mengelola semesta dan kehidupan. Kerja keras dan ketidakenakkan dilalui, justru berguna untuk mengasah skill, insting dan intuisi. Bersusah payah bukan sebuah kutukan, tapi sebagai proses mendewasakan diri.
Sikap malas dan maunya serba enak, hanya bisa dilawan oleh diri sendiri. karena sejatinya setiap kita memiliki kekuatan, bahkan melebihi segala hal yang menghambat. Maka kemauan kuat (dari dalam diri), menjadi senjata menyingkirkan segala hal yang mematikan potensi.
***
Saya sendiri, punya mood relatif naik turun, termasuk dalam hal menjaga pola makan dan gaya hidup. Dua tahun silam (setelah pernah sakit), punya semangat tinggi hidup sehat. Buah sayur dan minum air putih, menjadi kebiasaan dan konsumsi keseharian. Bahan makanan yang diolah dengan rebus, sungguh menjadi favorit saya.
Tidak sampai satu tahun, bobot tubuh saya berkurang cukup signifikan. Beberapa bagian tubuh, yang biasanya bergelambir lemak mendadak lenyap. Pipi yang semula chuby, cenderung tirus dan proporsional. Ketemu beberapa kawan yang lama tak bersua, bisanya mengemukakan komentar yang nyaris sama "wah badanmu, sekarang kurusan."
"Nggak papa-lah, makan cuma sedikit ini."
Padahal bermula dari yang sedikit, besok dan besoknya lagi nambah dan nambah. Setelah lemak di perut menunjukkan tanda-tanda pertambahan, barulah sadar dan menyesal. "kayanya, sekarang agak gemukan lagi deh" celetuk seorang teman.
Akhirnya, saya kembali giat menurunkan bobot badan (lagi). Pasalnya badan rasanya mulai kendor, beberapa lingkar celana mulai sesak---Hadeuh. Kembali mengonsumsi buah dan sayur, memperbanyak minum air putih.
Banyak Hal untuk Belajar Menaklukkan Diri Sendiri
Siang itu, di WA Group sedang dibagikan flyer acara Runners di BSD. Terdapat event lari, untuk kategori 5 K dan 10 K. Dari sekian banyak anggota di group, tidak genap sepuluh orang menuliskan nama didaftar. Aneka alasan dikemukakan anggota, mulai tidak terbiasa lari, ada keperluan lain, masih di luar kota dan banyak yang tidak berkomentar-- ya tidak masalah sih.