Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahaya Ketika 2 "Dosa" Masa Lalu Pasangan Selalu Diungkit dalam Komunikasi

28 Februari 2020   21:06 Diperbarui: 29 Februari 2020   15:49 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:sydaproductions/fotolia

Masa lalu, biarlah masa lalu
Jangan kau ungkit, jangan ingatkan aku....

Sungguh cerdas seorang Miswan Samudra. Pencipta lagu dari tanah Banyuwangi di ujung timur Pulau Jawa itu mempercayakan seorang Inul Daratista tuk mendendangkan buah karyanya. Hasilnya, lewat suara merdu dari penyanyi yang dulunya terkenal dengan goyang ngebor  itu, lagu dangdut dengan judul Masa Lalu itu meledak di tahun 2013. Nada -nada mellow di bagian awal dan sedikit ngebit di bagian reff hingga akhir. 

Lirik nya 'nusuk' dan mewakili kegalauan para pesangan saat berusaha 'berdamai' dengan masa lalu belahan jiwanya. Mungkin lantaran pesan dalam syair -syairnya itu hingga sekarang masih sering diputar dan dinyanyikan baik oleh penyanyi aslinya maupun oleh bintang baru jebolan dangdut akademi.Itulah musik.

Apapun genrenya,apapun bahasanya,sifanya adalah universal.Karena salah satu keunikan sang pencipta adalah meng copy paste fenomena dan perilaku di masyarakat lantas menuangkannya ke dalam sebuah lagu.    

Masa lalu selalu punya cerita. Karena hidup manusia tak hanya terbagi pada masa kini dan masa yang akan datang. Tapi melibatkan masa lampau dengan segala kisahnya. Entah itu tragedi ataukah kebahagian. Suka ataupun lara. Bahkan tak sedikit,yang berangan -angan. Andai ada mesin waktu, ingin ku kembali ke masa itu.

Sayangnya,waktu terus berjalan. Dan kita manusia tak lagi hidup di masa itu. Suka tak suka,mau tak mau, tak bisa lagi kompromi. Sekarang atau tidak sama sekali. Demikian waktu membatasi kita. 

sumber:hipwee
sumber:hipwee
Pilihannya cuma dua. Lepas dan tinggalkan, atau bertahan dan binasa. Karena hidup adalah tentang melepas dan memegang. Peganglah apa yang diyakini baik namun lepaskanlah apa yang membuatmu tak dapat mencapai tujuan.Demikian pula dalam hal sepasang suami istri yang berikrar sehidup semati dan akan sejalan searah. 

Apa yang dipegang dan apa yang dilepas oleh seorang laki -laki dan perempuan, akan menentukan sejauh mana bahtera rumah tangga itu tetap berdiri. Ibarat kapal kayu, mau ombak kecil atau gelombang air bah, kapal itu kan tetap berada di atasnya. Terombang ambing iya, kemasukan air boleh, tapi tak tenggelam hingga merapat di daratan. Selamat nakhoda dan seisi penumpang.

Komunikasi dan dua dosa masa lalu pasangan yang terkadang diungkit

Dilihat boleh dipegang jangan. Itu tulisan di salah satu etalase toko perhiasan. Berbahaya menyentuh barang berharga di balik dinding kaca yang digembok.Sudah pasti harganya mahal. Sudah pasti pemiliknya bersusah payah mengumpulkan dana untuk membeli benda -benda itu dan menjualnya kembali. Atau bisa jadi,pemilik toko hanya dititipkan saja.  

Terhadap harta duniawi saja manusia sebegitu menjaganya,apalagi terhadap pernikahan yang adalah harta surgawi. Itu titipan Sang Pencipta. Mengapa? karena banyak orang belum dan sulit menemukan jodoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun