Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

3 Hal yang Biasanya Terjadi pada Pekerja Kantoran Usai Libur Panjang

9 Juni 2019   14:46 Diperbarui: 9 Juni 2019   22:07 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski Hari Senin besok semua kantor sudah dibuka dan beroperasi kembali secara normal setelah libur panjang lebaran, namun ada beberapa yang memulai lebih awal di Hari Sabtu kemarin. Salah satunya adalah kantor tempat saya bekerja.

Email pemberitahuan mengenai jam buka dan jam tutup mengenai layanan kantor baik sebelum idul fitri dan setelah idul fitri, memang mengharuskan kantor cabang di daerah tetap buka kendati hanya setengah hari.

Berbanding terbalik dengan kantor pusat di Jakarta yang memberlakukan lima hari kerja dari Senin sampai Jumat.

Happy back to office... Delapan hari libur menjauhkan diri dari hiruk pikuk urusan kantor, boleh jadi hal-hal ini akan kita alami setelah kembali ke kantor dan berada di depan meja. Apa saja?

1. Lupa password komputer

Puasa dari penggunaan PC di ruang kerja selama hampir satu pekan, bisa saja membuat Anda lupa apa passwordnya. Terutama bagi Anda yang terbiasa tidak mencatat hanya mengingat di kepala.

Pada beberapa pekerja,tidak semuanya, ada sebagian yang diberi perlengkapan PC oleh kantor untuk mendukung pekerjaannya. Solusinya, cobalah mengingat-ingat lagi.

Pada beberapa pekerja, biasanya agar tidak lupa,mereka mencatat di kertas dan menaruhnya di sela-sela keyboard atau di bawah keyboard. Pada sebagian yang lain, menulisnya di kertas dan melekatkannya di sisi layar atau di CPU nya.

Cara yang baik, tapi sepertinya lebih baik tidak dilakukan karena password Anda mungkin bisa diketahui orang lain. Solusi yang lebih mudah dan praktis, bisa tulis di kertas dan foto dengan kamera HP Anda dan simpan di galeri. Atau, bisa membuat grup di WA dengan nama atau inisial tertentu sesukanya, yang tentunya isi di grup itu hanya Anda sendiri kemudian ketik dan kirimkan ke grup itu.

Toh bila mana Anda lupa dan ragu, bisa melihat kembali di sana. Cara ini sudah saya lakukan, lumayan membantu dan mengurangi penyakit suka lupa saya...#hehe#

2. Tidak ingat dimana menyimpan dokumen dan perlengkapan sebelum libur

Dokumen bisa saja berupa data, surat, tanda terima, berkas pengaduan, aplikasi nasabah, dan lain sebagainya. Perlengkapan boleh jadi peralatan kantor, mesin EDC, barang masuk barang keluar dan perlengkapan lain yang penting yang berhubungan dengan kantor.

Biasanya, satu atau dua hari sebelum libur, lantaran sibuk mengurus transportasi untuk mudik dan persiapan untuk berangkat mudik, ada saja pekerja kantoran(tidaksemuanya ya) yang sebagian, maaf, badannya di kantor tapi hati dan jiwanya sudah mudik duluan..hehe.

Jadi bisa saja abai, khilaf, teledor, lalai dan kurang teliti, sehingga bisa saja lupa menaruh dimana.

Solusinya hari ini atau malam nanti sebelum besok mulai kerja lagi, mengingat kembali apa dokumen dan peralatan yang menjadi tugas sehari-hari yang mungkin saja, lupa atu mis di mana di taruh.

Bisa tracking dari pesan di WA atau panggilan telepon dan pesan SMS di hari-hari terakhir sebelum libur. Biasanya pesan dan panggilan telepondari klien, customer, atasan, nasabah dan komunikasi lain dapat mengingatkan hal-hal yang boleh jadi terlupakan.

3. Sudah tahu masuk tapi masih telat atau libur juga

Ini juaranya...hehe. Selalu dan terulang kembali. Tidak peduli pegawai swasta atau aparatur sipil negara.

Baru saja siang ini pukul 13.00 WITA, saya membaca running teks di stasiun TV: "Kepala BKN mengatakan PNS bolos pascalebaran, tunjangan dipotong sebesar dua persen." Dalam hati, kenapa sih mesti pakai diingatkan lagi, bukankah sudah diberitahukan via aturan libur dari pemerintah mengenai batasan hari libur jauh sebelum libur dimulai? Seakan pemberitahuan itu kurang greget, kurang afdol, kurang nendang bila tidak disertai sanksi pemotongan atau pengurangan sekian persen tunjangan.

Solusinya, ya berubah. Bekerja adalah bagian dari ibadah. Juga merupakan panggilan yang dijalani selama hidup. Bila kerja ibadah, mari berubah dan lakukan yang terbaik dengan masuk pada hari dan waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.

Atau bila memang ada hal-hal di luar itu yang menjadi kendala, dapat disampaikan dengan cara yang baik, pada waktu yang baik dengan maksud yang baik. Bukan dengan mencari-cari alasan dan pembenaran# Yuk berubah:)

sumber: hipwee
sumber: hipwee

Just sharing,
Sumbawa Besar, 09 Juni 2019, 14.48 Wita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun