Mohon tunggu...
Pusawi Adijaya
Pusawi Adijaya Mohon Tunggu... profesional -

Dunia Dalam Genggaman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Harus Pak JK Jadi Presiden 2014?

6 Mei 2012   00:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:39 3809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya masih teringat dengan perkataan JK saat menghadiriacara ‘Economic and Capital Market Outlook 2012’ di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis 2 Febuari 2012 saat itu. Dia bilang begini, “Kalau Anda niat untuk pilih (saya), ya saya pikir-pikir juga.” Perkataan ini merupakan kesiapan JK untuk maju di pemilihan 2014. Kesiapan inilah yang membuat JK semakin terangkat ke permukaan publik dan banyak orang yang mendukungnya.

Seperti diketahui, pada Pemilu 2009 lalu, Jusuf Kalla ikut mencalonkan diri menjadi calon presiden dari Partai Golkar, berpasangan dengan Wiranto dari Partai Hanura tetapi JK-Wiranto kalah dari pasangan presiden-wapres Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Kalah karena pasangan SBY-Boediono banyak didukung partai, sedangangkan JK-W hanya dua partai.

Sekarang SBY tidak bisa mencalonkan lagi, partai-partai yang berkoalisi dengan Demokrat banyak yang keluar. Ini peluang besar bagi JK untuk menjadi Presiden 2014.

[caption id="attachment_179476" align="aligncenter" width="300" caption="Perolehan Suara Pilpres 2009"]

1336263728438835312
1336263728438835312
[/caption]

Sumber:id.wikipedia.or

Mengapa harus Pak JK jadi presiden 2014? Karena Pak JK itu:

Berani

Pada sebuah acara di lapangan terbuka di Kecamatan Tentena, Kabupaten Poso, yang dihadiri pejabat tinggi negara, termasuk JK, duduk menyaksikan orasi. Pembicara tampil silih berganti, menebarkan rasa marah, dan amuk kepada lawan. Satu di antaranya sudah membenarkan rasa marahnya kepada pihak pemerintah dan menunjukkan gelagat perlawanan lebih jauh. Melihat keadaan seperti itu, JK mengambil sikap dan berkata: "Ayo, siapa tadi yang berteriak menantang itu? Ayo, maju ke sini. Jangan hanya tahu berdiri di tengah kerumunan lalu bersembunyi. Ayo, kita berhadapan." JK juga menjelaskan maksud kedatangannya bersama teman-teman sebagai wakil pemerintah untuk menyelesaikan konflik. Jika mereka tidak berhenti bertikai, maka JK memberi mereka tiga pilihan. Pertama, berperang terus, hingga titik darah penghabisan dan JK akan memberi mereka senjata. Kedua, mereka akan dihadapkan dengan pasukan pemerintah yang terlatih dan profesional. Ketiga, berhenti bertikai, duduk bicara untuk damai.

Suasana menjadi tenang, tidak ada yang bergerak. Sejak itu, rumusan tiga tawaran tersebut diusung oleh JK ke mana pun, termasuk pertikaian di Ambon.

Saya bertanya pada JK, mengapa ia begitu berani menghadapi gerombolan orang yang sedang marah?

Dia berkata bahwa dia tidak mau pemerintah dihina dan dicaci. Pemerintah harus mengambil tindakan tegas. Dan kedatangannya ke sana untuk niat yang baik, mendamaikan mereka tanpa peduli risiko yang akan dihadapi.

Tanggap

Saat JK menyampaikan pidato menyambut peluncuran buku terbaru Syafii Maarif di Aula Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng Raya, Jakarta, Senin malam, tanggal 6 Pembruari 2012, Ia mengeatakan, “Ada pihak yang mengambil keuntungan dari konflik berkepanjangan antara Israel dengan Palestina. Keuntungan itu berupa harga minyak yang tinggi. Sementara Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar, berada pada posisi yang dirugikan.”

Selain itu juga menhgatakan, “Jika konflik Timur Tengah selesai harga minyak akan turun pada harga 20 USD per barrel. Tetapi karena konstelasi politik Timteng terus memanas maka harga minyak mentah terus merangkak hingga 100 USD per barrel. "Kalau konflik reda, kita yang untung".

Kata dan sikap yang demikian itu merupakan suatu kepekaan, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Cerdas

Masihkah kita ingat dengan MoU Helsinsky? Itu karena JK memiliki strategi yang pas untuk perdamaian. Saya teringat saat ia berpidato di Jepang.

"...bahwa konflik aceh telah berlangsung selama 30 tahun dengan korban 15.000 orang tewas di Aceh. Banyak orang berpikir ini karena persoalan agama. Tapi sebenarnya itu bukan masalah agama semata, agama hanya diangkat untuk membangkitkan solidaritas. GAM sendiri tidak berpikir atau dimotivasi masalah agama tapi lebih pada masalah keadilan."  - dikutip dari Pidato Pak Jk pada acara seminar Perdamaian di Hiroshima Jepang, 5 Maret 2011.

Untuk membuat hingga tercapainya perjanjian tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Sudah banyak yang mencoba melakukannya dengan berbagai cara, tetapi gagal. Baru setelah Pak JK dan timnya bergerak, perjanjian itu berhasil dicapai. Butuh proses, waktu, strategi yang akurat dan tepat, dedikasi, kesabaran, dan kerja keras yang tidak semua orang mau dan mampu melakukannya.

"Maka saya memulai sebuah negoisasi saya selalu memulai dengan analisis : Apa, kenapa, siapa, di mana dan bagaimana, masalahnya apa, Kenapa bisa terjadi, siapa pihak yang terlibat, dan bagaimana itu bisa terjadi. Kebanyakan konflik terjadi karena masalah keadilan ekonomi, social, politik. Sama halnya dengan keadilan politik, maka keadilan adalah hal yang menggerakkan semua itu, agama hanya alat solidaritas saja. Jadi disebabkan oleh keadilan dan didorong oleh solidaritas agama. Sama halnya dengan Aceh, selama ini mereka mengatas namakan gerakan islam, tapi sebenarnya Gerakan Aceh Merdeka disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat, yang mana Aceh sangat kaya dengan Sumber daya alam, tapi aceh sendiri tidak mendapatkan pembagian dalam situasi tersebut. Mereka sangat kaya tapi itu tidak berimplikasi apa-apa terhadap mereka. Jadi ini yang saya amati waktu itu mengapa sampai hal tersebut bisa terjadi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun