Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Segar

Pemanasan untuk Mencapai Keutamaan Ramadan

15 Mei 2018   23:38 Diperbarui: 15 Mei 2018   23:54 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan hasil sidang isbat, tanggal 1 Ramadan 1439 H ditetapkan pada Hari Kamis, 17 Mei 2018. Itu berarti bulan Ramadan akan segera tiba. Ramadan harus menjadi rahmat bagi kita semua. Jangan kita sia-siakan bulan suci ini sehingga terlewat begitu saja tanpa ibadah yang mendalam.

Setiap amalan ibadah yang kita lakukan harus dipelajari ilmunya. Hal ini harus dilakukan agar ibadah kita tidak sia-sia. Misal ilmu tentang niat puasa, tata cara puasa, doa buka puasa, shalat tarawih, memperingati nuzulul qur'an dan lailatul qadar, i'tikaf, zakat fitrah, shalat idul fitri, dan masih banyak lagi.

Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan sejak awal. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah SWT. "Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui" begitu kata Allah dalam Al-Qur'an surah Al-Anbiyaa' ayat 7.

Jika ditanya apa yang kita persiapkan untuk menyambut Ramadan penuh berkah ini? Penulis akan menjawab begitu banyak hal yang bisa dipersiapkan sehingga sulit untuk disebutkan satu per satu.

Intinya, kita harus melakukan pemanasan. Jadikan ibadah itu ibarat perlombaan. Sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 148:

"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Ayat di atas menjelaskan bahwa bulan Ramadan ialah saatnya untuk kita  berlomba-lomba dalam melakukan kebajikan. Namun, kita juga harus camkan bahwa Ramadan itu bukan ibadah musiman. Jadikan diri kita bagai seorang atlet yang akan mengikuti Asian Games 2018. Seluruh atlet Indonesia sedang mempersiapkan diri dan berlatih untuk mendapatkan emas. 

Maka, untuk mendapat predikat sebagai orang-orang yang bertaqwa, kita juga harus menjadikan ibadah yang dilakukan seperti olimpiade ahli ibadah, olimpiade ahli ilmu, ahli puasa sunnah, ahli sholat malam, dan ahli infaq papan atas. Niscaya kita akan memperoleh kemenangan.

Ingat, Ramadan itu juga seperti lari marathon, ada awal (start) dan akhir (finish). Kita diminta untuk fokus menjalankan ibadah bukan 1 atau 2 hari melainkan selama 30 hari dan harus berkelanjutan di bulan-bulan berikutnya. Isi setiap detik dalam bulan Ramadan dengan amalan yang berharga, bersihkan diri dari sifat iri hati maupun dengki dan dekatkan diri kepada sang ilahi. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan penuh ketaatan.

Jika dideskripsikan dalam bentuk grafik, kita harus menunjukkan performa yang terus naik setiap harinya. Caranya dengan memperbanyak baca Al Qur'an, meningkatkan qiyamul lail, dan membiasakan untuk melakukan puasa sunnah di bulan-bulan setelah Ramadan. Jika itu sudah dilakukan pasti ibadah dalam bulan Ramadan menjadi wujud cinta kita kepada Allah dan surga akan menjadi bonusnya.

Mohon Maaf Lahir Batin
Mohon Maaf Lahir Batin
Taklukkan tantangan Ramadan yang begitu besar. Ada godaan dari mal-mal yang memberi potongan harga, ada ribuan diskon yang memecah konsentrasi kita dari brand ternama, dan acara-acara bukber yang kadang meninggalkan esensi ibadah itu sendiri. Ingatkan terus diri kita bahwa siapa yang akan mencapai puncak, mereka itu orang-orang yang mendapat banyak pahala.

Selalu waspada untuk melalui bulan Ramadan yang terasa berat. Bukankah kita  sudah sering melewatinya setiap tahun. Tengok saja fenomena yang terjadi di awal Ramadan. Mungkin masjid akan penuh dengan shaf dari jamaah sementara menjelang tengah dan akhir bulan pasti akan ada kemajuan shafnya. Selain itu, hal ini juga terjadi saat sholat subuh berjamaah. Jelang akhir justru akan tampak imam dan muadzin saja yang sholat di masjid. Sementara jamaah lain malah sibuk mudik, fitting baju lebaran, dan membuat kue untuk hari raya. Sudahkah  kita lupa dengan niat dan amalan kita sejak awal.

Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah SAW selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabat setiap kali datang bulan Ramadan, "Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu, Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka." (HR. Ahmad).

Maka, mulailah semua dengan pemanasan. Renungi kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan. Jangan diulangi lagi untuk tahun ini. Lakukan ibadah dengan penuh kerelaan. Niscaya keutamaan Ramadan akan kita dapatkan.

Mari kita lakukan persiapan menyambut Ramadan yang penuh berkah dengan mempersiapkan bekal ilmu tentang ibadah atau amalan Ramadan secara lengkap. Semangat menyambut Ramadan, tanamkan keikhlasan dan kesungguhan agar Ramadan kali ini menjadi rahmat bagi kita semua.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." 

(QS. Al Baqarah: 183)

Marhaban Yaa Ramadan
Marhaban Yaa Ramadan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun