Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cemeti Rindu

30 Juli 2017   06:44 Diperbarui: 30 Juli 2017   08:48 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : Aamir Darwis

Jika waktu dan jarak menjadi satu

Ku koyak cemeti api rindu

Padamkan! Matikan! Lembaran biru penuh deru

Ombak laksana memikat cakrawala

Desir-desir pantai terus menerus menggerus

Diam! Matikan! Ladang hitam penuh curam

Singgasana senyuman siluman

Pecah di dada-dada tipis papan

Nada bangsat terus menikam

Diam! Sejuta rindupun tak mengantarkanku pada senyuman itu

Membisu! Terbunuh kau diantara senyuman dan perang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun