Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Reuni Terkasih

29 April 2019   06:12 Diperbarui: 29 April 2019   06:25 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tahun 2019

Malam begitu sepi dan bintang kerlap- kerlip di mataku, angin malam terus berhembus. Aku terbaring santai di atas puncak Gunung Rinjani. Menikmati kemegahan semesta dan membuat diri tersadar bahwa manusia tidak ada apa-apanya. Sangat naif sekali kalau manusia berani sombong.

Tahun 2006

Semenjak Alina pergi dari kehidupanku saat SMA, semua seakan terhenti. Aku tidak bisa memetik cinta yang tertanam pada beribu anggun wanita. Mungkin salahku yang meninggalkannya. Karena ekonomi bapak yang pas-pasan, keluargaku memutuskan memindahkanku ke sekolah yang lebih murah biayanya.

Cinta masa mudaku menggelora, walau jarak yang jauh suatu hari aku memberanikan diri ingin menemui Alina. Dasar aku yang malu dan gugup ketika bertemu dengannya, aku mengirimkan surat cinta saja, ku meminta tolong teman untuk menyampaikan padanya.

Mungkin cinta bisa kadaluarsa, bukannya kabar gembira yang aku dapat. Kata penyampai surat, Alina tidak sudi melihatku lagi. Bahkan ia merobek suratku.

Aku terdiam dan berdiri agak lama. Hatiku sakit seakan dicabik-cabik dari dalam. Semenjak hari itu aku sudah tidak merasakan adanya cinta lagi.

2019

Di atas puncak Gunung Rinjani, tiba-tiba ada segerombolan pendaki yang baru sampai. Seperti biasa saling sapa sekedar basa basi. Namun diantara mereka, aku melihat sesosok yang tidak asing. Aku bertemu teman sebangku saat SMA, dia adalah Imron. Ketua kelas kami.

Aku dan Imron berpelukan, saling tanya kabar dan keadaan. Imron kini bekerja sebagai Konsultan Perusahaan besar di Jakarta,

"Udah lama sekali sejak tahun 2006. Bagaimana kalau kita mengadakan reuni. Untung aku masih nyimpan semua kontak teman-teman, alhamdulillah tidak aku hapus. Kamu setuju?" Tanya Imron

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun