Mohon tunggu...
Rudi Handoko
Rudi Handoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya seorang anggota masyarakat biasa di Borneo Barat

Saya seorang anggota masyarakat biasa di Borneo Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bintang Daud di Kalangan Islam

25 Desember 2012   11:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:04 7532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13564350381012927040

 

[caption id="attachment_231410" align="aligncenter" width="677" caption="Bendera Bintang Daud"]Selama ini, jika kita melihat gambar Bintang Daud, maka yang teringat dan terbayang adalah slalu perlambang bendera Negeri Zionis-Israel. Kerap kali kita menganggap bahwa Bintang Daud ini merupakan khas milik bangsa Yahudi. Ternyata oh ternyata, ketika penasaran mencari info tentang Bintang Daud ini, maka gambar inipun pernah menjadi perlambang yang digunakan pada masa Dinasti-Dinasti Islam Abad Pertengahan, terutama era kegemilangan Kekhalifahan Turki Utsmaniyah. Dua Dinasti Asia Minor (Turki sekarang) yakni Karamanid dan Jandarid/Isfendiyarid jelas menggunakan gambar Bintang Daud ini sebagai simbol bendera dan panji mereka. Bahkan salah satu Laksamana Besar (Great Admiral) Turki Ustmani yang sangat terkenal (di dunia Barat kerap di-identikan dengan Bajak Laut) yakni Barbarossa Khayruddin Pasha juga menampilkan gambar Bintang Daud ini pada benderanya. Untuk Bendera Barbarossa Khayruddin Pasha ini terdiri dari tulisan نَصرٌ مِنَ اللَّـهِ وَفَتحٌ قَريبٌ وَبَشِّرِ المُؤمِنينَ يَا مُحَمَّد (Naṣrun Mina'llāhi Wa Fatḥun Qarībun Wa Bashshiri'l Mu’minīna, Yā Muḥammad), ditambah dengan nama Empat Khulafa Ar-Rasyidin (Abu Bakr Assh-Shiddiq, Umar Ibn Khattab, Utsman Ibn Affan dan Ali Ibn Abi Thalib), Pedang Dzulfaqar dan gambar Bintang Daud. Barbarossa Khayruddin Pasha sendiri terkenal karena sering bertempur dengan pasukan-pasukan Eropa di Laut Mediterrania, terutama dalam upaya membantu para pengungsi Andalusia menyeberang ke daratan Afrika dan mempertahankan Negeri-negeri Islam di Afrika Utara melawan serangan pasukan-pasukan Eropa masa itu.Adapun Bintang Daud ini dalam era Turki Utsmani abad pertengahan dikenal sebagai simbol Stempel/Logo Sulaiman (Seal of Solomon), dan merupakan salah satu simbol yang cukup populer di kalangan Islam (era Kekhalifahan Turki Utsmani) saat itu. Entahlaah, apakah penggunaan Bintang Daud atau Logo Sulaiman ini boleh jadi dipengaruhi oleh tradisi bangsa Yahudi, yang juga banyak populasinya di wilayah Turki Utsmani, karena Kekhalifahan Turki Utsmani juga dikenal sebagai negeri pelindung atau yang melindungi bangsa Yahudi, bahkan menerima para pengungsi Yahudi yang terusir bersama Ummat Islam pasca kejatuhan Andalusia Islam. Atau penggunaan simbol ini murni muncul dari kalangan Ummat Islam sendiri, karena rasa penghormatan terhadap Daud dan Sulaiman sebagai Nabi-nabi dan Raja-raja agung yang diridhai Allah. Di berbagai artefak peninggalan peradaban Islam dan bahkan Masjid-masjid, simbol ini juga dapat ditemukan. Misalkan di koin Emirat Maroko/Maghribi, makam Humayun, perisai Raja Mughal Akbar, Masjid Jama' Delhi India, Mesjid Al-Mashun Deli Medan, dan sebagainya.Sedangkan secara pribadi, saya sendiri pernah melihat penggunaan gambar ini di buku klasik beraksara Arab-Melayu yang memuat tentang pengobatan (semacam wifiq/rajah) tradisional.Selain ditemukan di tradisi Yahudi dan Islam, pemakaian simbol bintang segi enam ini juga ada pada tradisi Kristen, Hindu, Budha dan sebagainya, termasuk yang dikategorikan kelompok konspirasi seperti Freemason dan bahkan sekte penyembahan syetan. Tentunya penggunaan simbol ini dengan bermacam-macam makna, bergantung pada ajaran agama dan kelompok masing-masing. Satu yang pasti, bahwa simbol ini menjadi salah satu simbol religi dan ritus dari banyak peradaban dan tradisi. Silakan gugling untuk mencari info lengkapnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun