Mohon tunggu...
Kang Miftah
Kang Miftah Mohon Tunggu... Administrasi - Kontributor Kompasiana

Kompasianer 2012 Hp : 081586662186

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kigendeng “Di Mekah Melihat Yesus?"

14 November 2014   20:55 Diperbarui: 4 April 2017   16:43 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis tertarik membuat catatan ringan ini berawal ketika pulang kerja, hari rabu 12 November 2014 kemarin. Seperti biasanya, untuk menghalau rasa jenuh menempuh perjalanan Jakarta – Bogor, saya memilih buka buka halaman Youtube. Namun entah kenapa, sore itu jemari ini tertarik memijit kata sandi “Ki Gendeng Pamungkas” lalu disana saya temukan satu judul yang cukup memikat “Kisah Nyata Kigendeng Pamungkas Bertobat” linknya bisa di akses Disini www.youtube.com/watch?v=FL8ruhLGU6Y

Saya mengira cuplikan pada rekaman video berdurasi empat belas menit lewat empat puluh dua detik itu berisi seputar pertobatannya memeluk agama islam. Mengingat, paranormal yang terkenal sebagai dukun santet 800 nyawa ini belakangan telah menjalankan ibadah haji sebagai syarat pemenuhan rukun islam yang kelima. Usai kepulangannya dari tanah suci mekah, saya amati nama besar ki Gedeng pamungkas di kancah dunia paranormal kian meredup. Kemunculan spanduk bernuansa kritik terhadap pemerintah dengan jargon“Pront Pribumi” yang biasa terpasang di jalanan Kota Bogor pun nyaris kosong melongpong.

Dalam pengakuannya di link Youtube, sosok bernama asli Isman Marsadi ini diketahui dirinya terpanggil berangkat ketanah suci atas dorongan sang Ayah. “Ketika di mekah, badan saya lumpuh, orang orang yang pernah saya bunuh tergambar jelas dalam bayangan saya” tuturnya, sehingga saat mengelilingi kabah ia hanya menggunakan kursi roda.

Fenomena kemunculan hal hal aneh serupa ujian hidup diluar nalar manusia yang menimpa para jamaah haji semasa di tanah suci, memang kerap terjadi dan bukan sekedar mitos. Biasanya, apa yang sering diperbuat Ummat semasa hidupnya, Allah kerap memberikan ujian manakala berada disana, walau ada juga yang menganggap biasa saja. Seperti contoh kasus yang pernah menimpa tetangga samping rumah. Berlokasi di kelurahan Sindang barang, saya punya tetangga seorang pengusaha sukses bidang perniagaan. Dalam sehari omsetnya jutaan. Tapi sayang, tokoh pengusaha kaya itu tergolong pelit dan jarang beramal kepada sesama. Sehingga ketika beliau di tanah suci, dirinya mengaku sering menemui kesulitan sampai kapok jika harus kembali ke tanah suci.

Hal ini sangat bertolak belakang dengan apa yang dialami oleh bos saya. Dia seorang pengusaha dan menjadi bapak angkat para anak yatim di kampungnya. Tercatat, hampir setiap menjelang lebaran, lewat uang pribadinya ia beli berkarung karung beras lalu di bagikanyan kepada karyawan. Ketika berada di tanah suci, alhamdulilah segala aktivitas yang ia lakukan serba diberi kemudahan oleh Allah Subhanahhu Wataala. Lantas jika satu waktu kita diberi kesempatan oleh Allah untuk berangkat ke tanah suci kemudian disana kita mendapatkan satu ujian, apa yang harus dilakukan?

Menurut nenek saya sich “Kalau kita berangkat ke tanah suci, manakala yang kuasa memberikan ujian dalam bentuk apapun, maka hendaklah bertobat, Ingat sama yang maha pencipa dan segera bersimpuh padanya untuk meminta ampunan, InsyaAllah seberat apapun bentuk ujiannya, Allah akan membuka pintu tobat berupa jalan kemudahan”, Wallahu alam…

Kembali pada cerita yang di alami Mantan Panglima Komando Laskar Jihad tadi, konon ketika sedang mengelilingi kabah, kabarnya tangan beliau serasa ada yang membopong dan diyakini olehnya kalau itu adalah sosok Yesus. Lalu dalam keadaan tanpa sadar ia telah berdiri dan mampu berjalan ke penginapan. Kejadian inipun sempat disaksikan oleh istri beserta anaknya.

Setibanya di kamar penginapan, keanehan kembali dialami ki gendeng. pasca dirinya menjalankan solat subuh tiba tiba ia melihat pancararan cahaya berwujud manusia. Cahaya itu menyerupai gambar yang pernah ia lihat di rumah kawannya, yang ia maksud adalah gambar Yesus. KH. Zainudin MZ yang pada saat itu mendampingi beliau turut memberi nasehat “Kamu tidak akan pindah agama lagi khan? Dan ki Gendeng bilang “saya tidak akan pindah agama, tapi saya mempercayai Yesus”, cetusnya.

Apa yang di utarakan ki Gendeng pamungkas pada rekaman singkat diatas, saya sebagai umat muslim berpandangan bahwa fenomena itu merupakan kejadian diluar nalar manusia. Saya pribadi tidak berani berasumsi terlalu jauh karena masalah keyakinan dan peristiwa langka itu hanya Kigendeng dan Tuhanlah yang lebih tahu”. Wallahu alam




Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun