Namun kinerja suatu BUMN sekalipun merugi harus bisa diukur melalui kontribusi dan dampaknya terhadap ekosistem di mana BUMN tersebut berada. Apakah berhasil mendorong perekonomian dan meningkatkan kinerja sektor jasa dan/atau industri dimana BUMN tersebut berada atau tidak. Karena dengan pertumbuhan sektor jasa dan/atau industri yang dihasilkan dari kontribusi BUMN sebagai katalisator, ujung-ujungnya akan memberikan keuntungan bagi negara ini baik dalam bentuk penerimaan negara berupa pajak atau keuntungan lain yang sifatnya immaterial dan tidak dapat dikuantifikasikan.Â
Namun demikian, BUMN tetap harus dikelola secara profesional agar dapat menjalankan perannya secara optimal, sehingga tidak menjadi beban bagi negara baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Agar dikelola secara professional sehingga dapat menghasilkan kinerja tinggi serta untuk mengihindari praktek-praktek yang tidak sejalan dengan prinsip good governance, maka BUMN ini harus dikelola seperti layaknya profit oriented organization.Â
Keuntungan wajib dihasilkan, baik yang dapat dikuantifikasikan maupun yang tidak sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan aset negara oleh manajemennya. Stick and carrot, pemberian reward and punishment, bagi manajemen dan karyawan adalah mutlak untuk diterapkan sehingga BUMN sebagai agent of development and changes menjadi sehat dan dapat mendeliver tugasnya.
BUMN menjadi tulang punggung di beberapa negara, terutama di negara berkembang, dan jika dikelola dengan benar, BUMN dapat membantu memacu pertumbuhan suatu negara. Â BUMN adalah fenomena global dimana banyak negara maju di awal perkembangannya juga memanfaatkan BUMN sebagai agen perubahan, hal mana juga saat ini dilakukan oleh negara-negara sedang berkembang.Â
Melalui BUMN pemerintah dapat mengeksplorasi dan mengembangkan berbagai sektor jasa dan/atau industri strategis melalui partisipasi dalam kegiatan komersial dengan menggunakan tolok ukur kinerja baik finansial maupun non finansial untuk mengukur efektifitasnya.Â
Kelemahan dan kegagalan dalam pengelolaan BUMN justru dapat menimbulkan reputasi negatif negara, saat BUMN dieksploitasi melalui praktek-praktek korupsi, atau justru menjadi instansi yang mematikan industri dan/atau jasa yang diselenggarakan oleh privat, akibat praktek monopoli yang diterapkan hanya untuk menunjukkan keuntungan semu karena tiadanya persaingan.Â
Kita berharap dan kita semua yakin, pemerintah Jokowi melalui Erick Thohir sebagai Menteri Negara BUMN mampu mewujudkan cita cita bersama publik sebagai pemegang saham bangsa dan negara ini. Mari kita dukung bersama, mengingat tujuan bernegara adalah untuk meningkatkan kemakmuran bersama.