Sebab Ahok Kalah (2) : Statistik Hasil Putaran II Ahok -50% Anies +50%

Hasil quickcount dan perhitungan resmi KPU Ibukota pada pilkada DKI Jakarta membuktikan bahwa semua elektabilitas calon yang diumumkan oleh para lembaga survei is all wrong. Salah semua. Kalau bisa diibaratkan dengan istilah sepakbola hasilnya skor 1-2. Satu benar, dua salah. 

 Yang benar cuma Ahok. Margin error 3-4%. Sedang prediksi ke Agus-Silvy dan Anies-Sandi salah besar. Bahkan margin errornya sangat tinggi lebih dari 10%. 

 Selama ini beberapa lembaga survei selalu mengumumkan elektabilitas Agus-Silvy selalu unggul atas kedua calon lainnya. Menang atas Ahok-Djarot dengan selisih 2-4%. Sedang Anies-Sandi elektabilitasnya, hasil dari 100 - (Agus + Ahok).

 Dinyatakan dengan angka, elektabilitas Agus-Silvy 36-40%, Ahok terpaut -1%, sedang Anies-Sandi di angka 20-26%. 

 Namun apa yang terjadi saat pilkada berlangsung, dan hasil quickcount diketahui. Membandingkan elektabilitas dan hasil di lapangan, suara Agus tergerus sekitar 20%, Ahok cuma naik antara 4-6%, sedang Anies-Sandi mencengangkan, melonjak sebanyak 14-15%. 

 Dan dari angka di atas dapat disimpulkan, di putaran kedua suara Ahok akan bertambah 4-6% atau menjadi 46-48%. Sedang suara Anies jika mengikut statistik minimal 10% meloncat, maka lebih dari 50% suara yang didapat. 

 Dari kesimpulan dan hitung-hitungan setengah edan di atas, tebak sendiri siapa yang akan kalah dan menang!