Sampai siang Gu masih setia di depan rumah berharap mendapatkan ikan pindang dan nasi hangat.
Dari kejauhan seorang wanita berambut panjang  yang ternyata masih tetangga jauh Rey datang tergopoh-gopoh dan mendekati Gu, kucing abu-abu yang telah satu minggu bermalam di rumahnya.
Tangannya mengelus  kepala Gu, dan mengajak bercakap-cakap kucing abu-abu itu.
"Kamu kok di sini, ayo pulang, di rumah sudah ada ikan pindang kesukaanmu, pus. Ayo pulang, tuh ayam-ayamku kangen sama kamu!" ajaknya seraya membopong kucing abu-abu itu.
Rey yang mendengar percakapan itu lalu keluar rumah. Dia tampak kaget melihat Gu akan dibawanya.
"E ... e ... itu kucing saya, hanya sudah lama nggak pulang, tapi sekarang kok jadi aneh. Masa sekarang Gu dapat berkokok," gerutu Rey panjang lebar.
Perempuan itu malah tertawa cekikikan seperti ada hal yang lucu.
Rey merasa tersinggung mendengar tawa perempuan itu.
"Ih, mbak kok malah tertawa, to. Ada yang lucu, ya?"
Tawa perempuan itu tambah keras. Rey pun merasa makin kesal dibuatnya.
Merasa dipermainkan, Rey ingin segera masuk ke rumah.