Tiba-tiba Marto tersedak.
"Wes ... wes aku wes ngerti terusing cerita. Rasah tok teruske."
"Maafkan aku, Kang yang kotor ini."
"Hm ... kowe ora salah, Sum. Sing kurang ajar ya Bimo kuwi. Terus kamu pernah cerita sama orang tuamu, nggak atas kejadian itu?"
Sumini  masih tergugu dan tertunduk, dan digelengkan kepalanya.
"La kok ra tau cerita ki piye to, Sum. Apa kowe wedi nek diajar apa ditakoni Den Bromo? Apa samar wong tuwamu nesu?
Sumini diam. Sulit untuk menjawab pertanyaan Marto.
Marto memeluk erat Sumini yang makin deras mengalirkan air mata. Buliran bening itu kini membasahi baju Marto.
"Wes, Sum. Aku ngerti apa sing tok pikirke. Aku ngerti perasaanmu."
"Kang sekarang terserah sampeyan, aku mau diceraikan juga sudah siap."
Marto melepas pelukannya.