Mohon tunggu...
ZULZAIN ILAHUDE
ZULZAIN ILAHUDE Mohon Tunggu... Universitas Negeri Gorontalo

Penulis, peneliti, dosen bidang Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Hilirisasi Jagung; Jalan Menuju Kesejahteraan Petani Di Gorontalo

2 September 2025   19:32 Diperbarui: 2 September 2025   19:32 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan inovasi hasil riset, kolaborasi akademisi & kelomok Tani (Foto zul, 2025)

Gorontalo dijuluki lumbung jagung nasional karena produksinya yang melonjak dari 527.920 ton di tahun 2023 menjadi 625.970 ton di tahun 2024. Peningkatan ini adalah hasil dari program intensifikasi dan ekstensifikasi. Meski demikian, ketergantungan pada satu komoditas ini menimbulkan masalah, seperti fluktuasi harga dan rendahnya nilai tambah, karena jagung sebagian besar hanya dijual mentah untuk pakan ternak di luar daerah bahkan sampai ke luar negeri.  Untuk mengatasi permasalahan tersebut, hilirisasi jagung menjadi langkah strategis. Dengan mengolah jagung menjadi berbagai produk bernilai tambah, Gorontalo bisa meningkatkan ekonomi lokal dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.  

Peluang hilirisasi ini mencakup:

  • Memproduksi pakan ternak sendiri, memanfaatkan jagung lokal untuk memenuhi permintaan regional.
  • Mengembangkan produk pangan olahan, seperti tepung dan mie jagung, yang memiliki pasar lebih luas.
  • Memasuki industri baru, seperti bioindustri untuk menghasilkan bioetanol dan bioplastik, yang sejalan dengan ekonomi hijau.
  • Sentra Lahan Jagung di Desa Haya-haya Limboto, Kab Gorontalo (Sumber Tim Pengembang Jagung Faperta UNG; Foto Zul, 2025)
    Sentra Lahan Jagung di Desa Haya-haya Limboto, Kab Gorontalo (Sumber Tim Pengembang Jagung Faperta UNG; Foto Zul, 2025)

Dukungan pemerintah dan pasar domestik yang besar menjadikan Gorontalo berada di posisi yang sangat baik untuk mewujudkan hilirisasi jagung ini.  Hasil penelitian Ilahude (2013) menyebutkan bahwa hilirisasi jagung adalah strategi penting untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan. Dengan mengolah jagung menjadi produk jadi, Gorontalo dapat mencapai beberapa tujuan utama:

  • Peningkatan Ekonomi: Nilai jual jagung dapat meningkat 2 hingga 3 kali lipat. Ini akan memperkuat ekonomi daerah dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PDRB).
  • Penciptaan Lapangan Kerja: Industri pengolahan jagung, seperti pabrik pakan (skala kecil sampai menengah) dan bioindustri, akan membuka banyak lapangan kerja baru bagi penduduk lokal, dari produksi hingga distribusi.
  • Kesejahteraan Petani: Petani akan mendapat harga jual yang lebih stabil dan adil karena memiliki akses pasar langsung ke industri pengolahan, yang mengurangi ketergantungan pada tengkulak/ pengumpul.
  • Ketahanan Pangan dan Energi: Hilirisasi dapat menganekaragamkan pangan lokal dan mendukung produksi bioetanol sebagai sumber energi terbarukan, yang berkontribusi pada ketahanan nasional

Untuk mewujudkan hilirisasi di Gorontalo ini, diperlukan strategi yang komprehensif, seperti:

  • Pengembangan Kawasan Industri: Membangun kawasan khusus jagung (corn estate) yang dilengkapi dengan fasilitas pengeringan dan gudang modern pada sentra-sentra produksi jagung di tiap Kabupaten/ Kota Gorontalo
  • Kemitraan yang Adil: Membuat perjanjian pasokan dan harga yang menguntungkan bagi petani dan industri.
  • Dukungan UMKM: Memberikan pelatihan, pendanaan, dan sertifikasi kepada usaha kecil dan menengah (UMKM) yang mengolah jagung (kerjasama akademisi dan Dunia Usaha/ industri).
  • Kebijakan Pro-Investasi: Menyediakan insentif pajak, akses permodalan yang mudah, dan perizinan yang disederhanakan bagi investor dalam negeri.

Aspek penting yang sering kali menjadi penentu keberhasilan adalah pengembangan kerja sama dengan akademisi. Perguruan tinggi dan lembaga penelitian memiliki peran penting dalam:

  • Inovasi dan Riset: Melalui kolaborasi, akademisi dapat membantu mengembangkan produk bernilai tinggi seperti bioplastik dan bioetanol. Riset ini sangat penting untuk menciptakan produk baru yang inovatif dan berdaya saing tinggi.
  • Pengembangan SDM: Akademisi dapat menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan petani dan tenaga kerja di sektor pengolahan. Ini memastikan industri hilir didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
  • Analisis Pasar dan Kebijakan: Akademisi juga dapat melakukan riset mendalam terkait tren pasar, efisiensi rantai pasok, dan membantu pemerintah merumuskan kebijakan yang tepat untuk mendukung ekosistem hilirisasi secara berkelanjutan

Melalui integrasi ilmu pengetahuan dan riset dari akademisi, Gorontalo dapat memaksimalkan potensi jagung secara terpadu dan berkelanjutan untuk mencapai kesejahteraan petani.

Penulis, Zulzain Ilahude (dosen Faperta UNG Gorontalo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun