Mohon tunggu...
Zulkifli Usman
Zulkifli Usman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kisruh Menyelamatkan KPK

11 Juli 2017   00:20 Diperbarui: 11 Juli 2017   11:57 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
widjana.deviantart.com

Seakan -- akan KPK adalah musush setiap orang. Media sosial ramai membicarakan tentang nasib KPK yang diujung tanduk. para elit negeri ini memeriahkan media massa tentang memperjuangkan keberadaan KPK dinegeri ini. sebagai bagian dari komunitas rakyat saya hanya dapat melongo dengan fenomena yang ada dinegeri ini. mulai dari fenomena teror yang menimpa badan -- badan penyidik KPK yang notabene memperjuangkan keadilan bagi rakyat yang hendak diperkosa haknya, diambil hak untuk kesejahteraannya, hingga akhirnya uang -- uang negara untuk kesejahteraan rakyat diselewengkan untuk kepentingan semata. Sampai kapan korupsi akan terus berlanjut dinegeri ini ? negeri yang kisruh untuk membela yang bathil dan melupakan yang hak. 

Kami sebagai rakyat ingin menyuarakan pendapat kepada dewan -- dewan dikursi sana seakan terbelunggu. Apakah kita sebagai rakyat memang mempunyai wakil di kantor DPR RI sana. Apakah mereka amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat, kami tidak pernah tahu.

Pemberitaan media massa bagi kami menjadi obrolan yang tidak ada habisnya. Ada masalah satu, timbul lagi masalah yang lain. kami diberitakan tentang kasus korupsi E- KTP, namun beberapa saat timbul lagi kasus baru tentang teror terhadap penyidik KPK.

Negara berjanji akan mengusut kasus teror ini, tetapi faktanya, sampai sekarang tidak ada hasil atas semua itu. malah yang muncul kasus baru lagi yakni usul pembubaran KPK. Pemfitnahan terhadap kasus yang dikaji KPK, yang katanya hanya lelucon bagi segelintir orang yang seenaknya membingungkan kami sebagai rakyat.

Saya sebagai bagian dari rakyat selalu menggelengkan kepala saat membaca dan melihat pemberitaan semua media massa.

Muncul dalam benak saya kata kata "seandainya"

Seandainya negara ini tegas, seandainya negara ini membuat peraturan dan dapat menerapkan hukuman mati seperti negara -- negara lain yang telah melakukannya (china / jepang). Seandainya negara ini dipimpin oleh yang amanah. dan serba seandainya.

Selamat bagi para pemimpin didewan sana, lebih luasnya negara. bahaslah kisruh KPK sampai tidak ada habisnya, meskipun kalian telah mengabaikan tugas kalian yang semestinya yakni sebagai wakil rakyat*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun