Siapa bilang pelajaran Pendidikan Pancasila itu harus kaku dan membosankan?
Proses belajar justru bisa diintegrasikan dengan media yang menyenangkan bagi siswa. Hal inilah yang dilakukan tim akademisi dari dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Negeri Semarang, melalui kegiatan Bakti Akademisi. Kegiatan yang digelar pada 4 Oktober 2025 di MI Silahul Ulum, Desa Asempapan, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, menghadirkan media pembelajaran unik berupa lagu berjudul "Arti Lambang Pancasila". Lagu ini dirancang dengan melodi sederhana, ceria, dan mudah dinyanyikan sehingga sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah dasar.
Kenapa Lambang Pancasila Perlu Dinyanyikan?
Kegiatan ini lahir dari permasalahan yang biasanya dirasakan oleh peserta didik. Penelitian yang dilakukan oleh Oktadiana, et al. (2025), menunjukkan bahwa anak-anak SD sering kali kesulitan memahami makna mendalam dari lambang-lambang Pancasila yaitu Bintang, Rantai, Pohon Beringin, Kepala Banteng, hingga Padi dan Kapas. Materi yang seharusnya menjadi fondasi karakter bangsa, justru terasa berat. Oleh karena itu, perlu adanya solusi berupa media pembelajaran yang menarik dan inovatif.
Menurut Indriana (2011), media pembelajaran adalah kunci komunikasi yang efektif dalam proses belajar (Arijumiati, Istiningsih, & Setiawan, 2021). Musik menjadi media yang sangat dekat dengan dunia anak. Hal ini sejalan dengan penelitian Novianti, Khusna, & Dila (2022) yang menyebutkan bahwa lagu membantu siswa lebih mudah mengingat arti, definisi, serta sistematika materi.
Otak Anak Bekerja Optimal dengan Nada Ceria
Lagu "Arti Lambang Pancasila" ini disusun dengan irama sederhana dan lirik yang langsung menyentuh makna tiap sila. Ini adalah bentuk karya seni musik yang bisa diterapkan langsung di kelas 2 MI Silahul Ulum selama proses pembelajaran. Karena arti lambang Pancasila terdapat dalam capaian pembelajaran fase a kelas 2 mata pelajaran pendidikan Pancasila sekolah dasar
Menurut Kepala Sekolah, lagu ini memiliki manfaat sebagai edukasi dan sebagai sarana hiburan. Beliau menyambut baik inovasi ini, berharap lagu tersebut dapat membantu guru dalam proses pembelajaran.
"Lagu ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran, dengan cara menyenangkan untuk anak," jelasnya.
Secara psikologis, metode ini sangat efektif. Jumaryatun (2014) dalam penelitiannya menemukan bahwa lagu sangat berpengaruh pada daya kreatif peserta didik. Musik menciptakan suasana nyaman, yang pada akhirnya membuat fungsi otak berjalan dengan optimal saat menerima materi (Safilu, Sirih, & Sari, 2023). Ketika anak-anak menyanyikan lagu ini bersama, suasana belajar menjadi interaktif dan pemahaman nilai-nilai Pancasila pun semakin kuat.
