Mohon tunggu...
Zulfatun Mahmudah
Zulfatun Mahmudah Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UINSK / 24107030030

Menulis dan berkarya adalah cara aku berbicara dengan dunia. Menyuarakan ide lewat seni dan kata, karena setiap ekspresi adalah karya yang tak terbatas.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Wildlife Crossing Bridges: Jembatan untuk Hewan Liar Agar Aman Menyeberang Jalan Tol

13 Juni 2025   19:15 Diperbarui: 13 Juni 2025   19:15 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wildlife Crossing Bridges (Sumber: https://www-boredpanda-com.)

Saat kita berbicara tentang pembangunan jalan raya atau tol, biasanya fokusnya adalah pada kemudahan manusia untuk bepergian. Tapi pernahkah kita berpikir, bagaimana nasib hewan-hewan liar yang wilayahnya terpotong oleh jalan-jalan tersebut? Di Australia, hal ini menjadi perhatian serius. Negara ini dikenal dengan kekayaan flora dan fauna yang luar biasa. Kanguru, koala, wombat, dan berbagai satwa endemik lainnya tak jarang menjadi korban karena habitat mereka terbelah jalan raya.

Fenomena ini mendorong munculnya wildlife crossing bridges, jembatan khusus yang dirancang agar hewan-hewan liar bisa menyebrang dengan aman tanpa harus turun ke jalan dan berisiko tertabrak kendaraan. Jika kita lihat gambarnya, jembatan ini sering kali tampak seperti hutan kecil yang melintang di atas jalan tol. Dipenuhi tanaman asli dan bahkan dibuat menyerupai ekosistem alami, sehingga hewan tidak merasa sedang melintasi area buatan manusia.

Di beberapa titik di Australia, terutama di negara bagian seperti New South Wales dan Queensland, jembatan ini menjadi salah satu upaya nyata pemerintah dan aktivis lingkungan untuk menekan angka kematian satwa liar akibat kecelakaan lalu lintas. Contohnya adalah jembatan satwa liar di Pacific Motorway dekat Brisbane. Jembatan ini ditanami pohon dan semak belukar, lengkap dengan pagar yang membimbing hewan agar naik ke jembatan, bukan menyeberang di aspal.

Mengapa jembatan semacam ini penting? Setiap tahun, ribuan hewan liar kehilangan nyawa di jalanan Australia. Selain menjadi tragedi bagi satwa itu sendiri, kecelakaan ini juga membahayakan pengemudi. Bayangkan saja, menabrak kanguru di kecepatan tinggi bisa menyebabkan kerusakan serius pada kendaraan dan membahayakan nyawa manusia. Dengan adanya jembatan ini, angka tabrakan bisa ditekan, dan sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem.

Yang menarik, jembatan satwa liar ini bukan hanya diperuntukkan untuk hewan-hewan besar seperti kanguru. Penelitian menunjukkan bahwa spesies kecil seperti possum, echidna, hingga reptil juga memanfaatkan jalur ini. Kamera pemantau dipasang di banyak jembatan untuk mendokumentasikan siapa saja yang melintas. Hasilnya cukup menggembirakan, semakin banyak hewan yang "belajar" menggunakan jalur aman ini seiring waktu.

Pembuatan wildlife crossing bridge memang bukan hal murah. Proyek ini membutuhkan investasi besar, mulai dari desain ekologis hingga pemeliharaan. Tapi jika dibandingkan dengan kerugian ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan hewan, belum lagi kerugian ekologis karena hilangnya satwa, jembatan ini jelas merupakan investasi jangka panjang yang sangat berarti.

Australia tidak sendiri. Negara-negara lain seperti Kanada, Amerika Serikat, bahkan Belanda sudah lebih dulu mengembangkan konsep serupa. Namun, yang membedakan Australia adalah spesies endemik yang sangat khas dan tak ada di tempat lain di dunia. Maka, tanggung jawab melindungi mereka pun semakin besar.

Selain jembatan hijau ini, Australia juga mulai mengembangkan terowongan bawah tanah untuk satwa (wildlife underpass). Fungsinya sama yaitu memberikan jalur aman bagi hewan. Biasanya terowongan ini dibuat untuk spesies yang lebih suka menyelinap di bawah, seperti beberapa jenis reptil atau hewan pengerat. Terowongan ini bahkan dibuat dengan tekstur dan kelembapan yang menyerupai habitat alami agar satwa merasa nyaman.

Dalam beberapa laporan media Australia, ada cerita menyentuh di balik jembatan ini. Pernah satu waktu, kamera merekam seekor koala betina yang menuntun anaknya menyeberang jembatan tersebut. Momen sederhana ini seolah menjadi simbol, bahwa teknologi yang dirancang manusia ini bisa menyelamatkan lebih dari sekadar satu nyawa, tetapi juga generasi baru satwa liar.

Saat kita membayangkan jembatan satwa liar, mungkin kesannya sederhana, hanya jembatan dengan tanaman di atasnya. Tapi sebenarnya, proses pembuatannya cukup rumit. Ahli ekologi, insinyur sipil, arsitek lanskap, hingga ahli perilaku hewan harus bekerja sama. Mereka memikirkan jenis tanaman apa yang ditanam, bentuk jalur yang tidak membuat hewan stres, hingga pencahayaan alami agar satwa merasa aman. Semua ini dilakukan demi satu tujuan yaitu mengurangi konflik antara pembangunan manusia dan kehidupan liar.

Fenomena wildlife crossing bridge juga membuka mata kita bahwa pembangunan tak boleh hanya memikirkan kenyamanan manusia. Alam pun punya hak untuk tetap lestari. Jembatan ini adalah bukti bahwa modernisasi dan konservasi bisa berjalan beriringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun