Mohon tunggu...
Zulfa Izdihar
Zulfa Izdihar Mohon Tunggu... -

Suka nulis hal-hal yang menurut saya menarik.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pengagum Rahasia

25 Oktober 2017   08:55 Diperbarui: 25 Oktober 2017   09:29 1601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: https://thecryptosphere.com

Tidak kubayangkan betapa beruntungnya aku dalam hidup ini. Menjadi general manager bagian personalia di perusahaan ternama, punya rumah mewah (yang sudah lunas kucicil!), kehidupan yang menyenangkan, dan... punya teman wanita yang cantik.

Ah. Kurasa kalian tidak boleh salah paham dengan kata-kata terakhir tadi. Maksudku teman wanita bukan kekasih atau semacamnya. Tetapi maksudku adalah benar-benar seorang teman.

Astaga, yang benar saja. Aku sudah memberikan rambu-rambu untuk menuju hubungan yang lebih serius, tetapi ia malah tenang-tenang saja seperti tak ada apapun diantara kami. Bukannya aku terlalu percaya diri, tetapi ayolah. Kami beberapa kali dinner bersama ditemani candle light dan berlatar belakang musik romantis. Lalu berangkat bersama ke kantor tiap pagi seperti sepasang kekasih. Dia mempunyai kunci duplikat rumahku, dan begitu pula sebaliknya aku punya kunci duplikat apartemennya. Apakah itu tidak bisa dikategorikan 'lebih'?

Hidupku terasa tidak lengkap tanpa kehadiran seorang wanita yang siap mendampingiku di sisiku. Walaupun aku terlihat tenang-tenang saja, tetapi aku sering gusar menghadapi candaan kawan-kawan di kantor yang menanyakan kapan aku akan melepas masa bujangku. Aku selalu mendengus dan berkata tidak semudah itu. Lebih kurang ajar lagi, teman-temanku sering membawaku pergi dengan kedok bersenang-senang tetapi lebih ditujukan kencan buta untukku. Sialan, memangnya aku terlihat tidak laku?

Bukannya aku tidak tahu bahwa sering (atau lebih tepatnya banyak) karyawan wanita di bagian personalia sengaja berdandan sedikit berani di hadapanku dan mencoba menggoyahkan imanku. Mereka suka iseng mengetuk pintu kantorku dengan pura-pura menanyakan laporan yang kurang jelas padaku. Aduh.

Wanita jalang. Mereka kira dengan cara itu aku berani mempertaruhkan nama baikku dan jabatanku di perusahaan ini demi menanggapi usaha mereka untuk menggodaku? Teruslah bermimpi. Karena aku bukan tipikal pria hidung belang yang begitu mudahnya terjatuh pada wanita pesolek.

Sejak kuliah di tingkat tiga sampai sekarang, aku tetap menyukainya. Ya, dia adalah wanita yang kuceritakan tadi. Wanita istimewa yang sudah menggantungkan perasaanku entah berapa lama sampai membuatku betah melajang di usia tiga puluh satu. Aku tidak ingin terburu-buru, tetapi tidak ingin juga berbelit-belit. Masalah perasaan hanya permainan tarik-ulur. Tetapi kalau begini lama, lebih baik to the point sajalah.

Setiap kali aku ingin menyatakan perasaanku, aku selalu ragu. Aku takut setelah mengatakan perasaanku, ia menjadi sungkan padaku dan berusaha menjaga jarak padaku. Tidak, aku tidak ingin kami menjadi seperti itu.

Ada lagi yang membuatku ragu. Wanita ini sungguh memikat. Ia penuh wibawa dan memiliki kharisma yang tak ada pada wanita-wanita lain yang pernah kutemui sebelumnya. Karena itulah tak heran bila wanita ini sanggup meluluhkan hati tiap pria bujang sepertiku yang agaknya sudah mulai putus asa dalam mencari pasangan. Ia dapat membuat pria-pria sepertiku merasa bahwa tak ada wanita yang cukup baik selain dirinya.

Dia wanita yang sederhana dan tak berlebihan. Dia tidak mudah jatuh pada rayuan. Dia dingin tapi membuat kaum adam penasaran.

Apakah ia melakukan hal yang sama kepada pria-pria lainnya? Apakah ia memancingku untuk dekat dengannya dan di waktu yang sama juga melakukan hal serupa pada pria-pria lainnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun