Mohon tunggu...
Zulfa Indina
Zulfa Indina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia 2018

I write then I live forever.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Alternatif Media Pembelajaran di Masa Pandemi bagi Semua Kalangan

29 Juli 2021   23:12 Diperbarui: 29 Juli 2021   23:50 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak ada yang menyangka bahwa kita semua akan mengalami tahun-tahun dengan berbagai perubahan yang signifikan dikarenakan adanya wabah atau pandemi yang melanda seluruh dunia. Dalam keadaan terpaksa dan keadaan darurat kita dituntut untuk tetap melaksanakan kegiatan sebagaimana mestinya meskipun terhambat oleh berbagai kendala. Corona virus hadir menghantui kita sejak tahun 2019 yang mana menyebabkan kita 'dirumahkan'. Apa maksudnya dirumahkan? Dirumahkan berarti kegiatan sehari-hari seperti bekerja di kantor, sekolah, dan kegiatan luar yang biasa kita lakukan semuanya harus dilakukan di rumah. Berbagai macam polemik bermunculan, kita dipaksa beradaptasi dengan keadaan dan berdampingan dengan virus. Pemerintah telah berupaya untuk melindungi masyarakat dari mulai mewajibkan penggunaan masker, selalu mencuci tangan, dan menjaga jarak serta menghimbau untuk sebisa mungkin tetap berada di rumah. Bahkan pemerintah juga menetapkan adanya Satgas Covid guna membantu dan menjaga masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan terhindar dari virus corona.

                Perubahan yang signifikan tersebut berdampak pula pada bidang pendidikan, seluruh tenaga pengajar kebingungan mencari cara yang efektif agar tetap melaksanakan pembelajaran dan materi tersampaikan. Dengan memanfaatkan teknologi, tenaga pengajar atau yang biasa kita sebut sebagai guru masih bisa melakukan pembelajaran jarak jauh mengandalkan virtual meeting. Platform andalan yang biasa digunakan yaitu Zoom atau Google meet. Platform tersebut tidak hanya digunakan untuk kegiatan pembelajaran tetapi juga untuk kegiatan kantoran. Perkembangan teknologi tersebut sangat membantu masyarakat untuk tetap melaksanakan kegiatan meskipun dari rumah. Jika ada kelebihan, tentu ada kekurangan. Pengguna Zoom maupun Google meet harus memiliki jaringan yang stabil, kuota yang mumpuni, dan device atau alat yang mendukung. Sayangnya, tidak semua kalangan masyarakat menikmati teknologi tersebut dan akan menghambat kegiatan khususnya di bidang pendidikan. Mengapa begitu? Selama pandemi ini melanda, perekonomian negara mengalami penurunan dikarenakan berkurangnya interaksi jual beli antara penjual dan pembeli secara langsung, banyak usaha yang gulung tikar dan karyawan yang di PHK. Hal tersebut akan berpengaruh pada pendapatan, menurut Badan Pusat Statistik Nasional ada 27,54 juta penduduk kurang mampu di Indonesia pada bulan Maret 2021, tingkat kemiskinan meningkat jika dibandingkan dengan bulan Maret 2020. Bagaikan domino effect, masyarakat kalangan menengah ke bawah akan merasakan kesulitan menempuh pendidikan ataupun melaksanakan pembelajaran jarak jauh menggunakan Zoom atau Google meet dikarenakan keterbatasan untuk membeli kuota ataupun meng-upgrade device yang digunakan untuk virtual meeting. Sementara itu, bagi masyarakat dengan tempat tinggal yang terpencil tidak akan mendapat jaringan yang stabil untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Ditinjau dari permasalahan tersebut, bersama-sama kita berupaya menemukan solusi bagaimana caranya agar pembelajaran jarak jauh tetap bisa terlaksana dan dapat diterima oleh semua kalangan. Universitas Pendidikan Indonesia mencanangkan program Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa Bidang Pendidikan Ekonomi dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka tahun 2021 dan mewajibkan mahasiswa untuk mengikuti program KKN tersebut sebagai bakti tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian masyarakat. Dalam artikel ini, saya selaku mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia menawarkan solusi alternatif media pembalajaran selama masa pandemi. Bentuk media pembelajaran yang terkesan lebih sederhana, menarik, dan tidak akan memakan kuota internet yang banyak yaitu; infografis, poster, dan microblog.

Penggunaan infografis, poster, dan microblog di era digital ini marak digunakan, hanya saja sering dijumpai dalam papan iklan atau untuk kebutuhan propaganda. Jika kita mampu menggunakan dan men-design infografis, poster, dan microblog dengan baik maka bisa kita manfaatkan untuk menyampaikan materi pelajaran selama pembelajaran daring. Banyak aplikasi design grafis dengan visualisasi menarik yang bisa digunakan untuk membuat infografis, poster, dan microblog, penggunaan aplikasinya pun cenderung sederhana dan mudah dipahami. Dengan begitu, guru hanya mengirimkan hasil design nya kepada peserta didik beserta materi yang sudah dimasukkan ke dalam infografis, poster, maupun microblog. Sehingga peserta didik di kalangan manapun bisa tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh di tengah keterbatasan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun