Mohon tunggu...
Zulfa Eka
Zulfa Eka Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Lunturnya Budaya, Nilai, dan Norma Masyarakat

24 April 2017   20:42 Diperbarui: 25 April 2017   07:00 8122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Indonesia adalah salah satu Negara dengan berbagai kultur budaya dan sosial yangdimilikinya, selain itu berbagai suku, agama, dan ras juga menjadikan Indonesiamenjadi Negara yang kaya akan keberagaman dari masyarakatnya. Dahulu Indonesiadikenal sebagai Negara dengan penerapan nilai sopan santun yang baik dan jugaadat istiadat yang sangat dijunjung tinggi oleh semua masyarakatnya. Dahulu,Indonesia terkenal dengan Negara yang menjaga keteraturan dalam hidup bersosialserta saling menghargai satu sama lain, itulah yang dulu menjadikan Indonesiamenjadi Negara yang bersatu dan dapat mencapai kemerdekaan. Segala perbedaandapat disatukan menjadi satu dalam suatu naungan demi menjadikan Indonesiamenjadi Negara yang merdeka. 

Budaya sopan santun yang dijunjungtinggi dan dibanggakan sebagai jati diri bangsa Indonesia merupakan salah satuyang sangat dihargai oleh masyarakat Indonesia, serta nilai dan norma yangselalu menjadi nomor 1 dalam bersikap dalam setiap tindakan juga sangatdihargai dan dijadikan panutan bagi penerus bangsa. Namun,semua itu tampaknya tidak lagi dapat ditemukan dalam kehidupan sekarang ini,karena sudah banyak rakyat Indonesia yang telah melupakan adat dan budaya yangmenjadi jati diri bangsa kita sendiri. Sekarang semua telah berubah denganberdalih pada kemajuan teknologi yang sebetulnya justru merusak moral sertamenghilangkan jati diri bangsa. Memang dalam prosesnya untuk menjadi suatuNegara yang dapat dikatakan maju Indonesia harus terus berkembang dalam halteknologi dan komunikasi, namun justru yang lebih berubah dari semua itu adalahsikap yang ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Seiring denganperkembangan zaman, budaya kita yang telah ada selama berpuluh tahun lamanyasedikit demi sedikit mulai memudar. Budaya yang dahulu dibanggakan semakin lamasemakin sedikit yang mau untuk mempertahankannya. Budaya yang dahulu jaya kinisedikit demi sedikit terkikis dari bangsanya sendiri. Budaya yang kita junjungtinggi pada masa lalu sekarang sudah mati. Memang tidak sepenuhnya mati sepertiyang diumpamakan, namun karena semakin sedikit orang yang menganut danmempertahankannya maka secara tidak langsung budaya yang kita anut semakintidak terlihat lagi eksistensinya.

Orang sering bilang bahwa kitarakyat Indonesia adalah bangsa dengan penganut budaya timur, yang sangatmenjungjung tinggi nilai adat istiadat, sopan santun, dan tata krama, namunsekarang yang terjadi di Indonesia tidak seperti penilaian orang. Budaya itusudah sangat tergeser oleh perkembangan teknologi yang menghadirkan budaya baruyang bagi para remaja sekarang adalah sebuah tren yang sangat keren sehinggadiikuti dan dibangga-banggakan. Budaya yang tidak sesuai dengan budayaIndonesia oleh para remaja sekarang menjadi panutan dalam kehidupansehari-hari. Bukan hanya para remaja, namun sebagian orang tua juga mulaimengikuti budaya tersebut. Budaya tanpa adanya rasa malu terhadap diri sendiridan orang lain, serta tidak menghargaia orang lain disekitarnya. Nilai dannorma yang dahulu sangat dijadikan panutan dalam hidup seakan-akan sekarangsudah tidak ada lagi harganya. Semua itu seakan hanyalah sebuah hal yang hanyadipelajari tanpa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya penerapannilai dan norma dalam kehidupan, seorang manusia dapat menjadi seseorang yangtanpa arahan hidup dalam kehidupan bermasyarakat.

Masyarakat saat ini dapat dibilangsebagai masyarakat yang sangat individualisme yang tidak perduli dengankehidupan disekitarnya. Masyarakat saat ini tidak lagi mengenal yang namanyabudaya gotong royong yang dahulu diterapkan oleh masyarakat pada zaman dahulu.Mereka tidak lagi mengenal yang namanya kebersaaman di lingkungan sekitar sertatidak merasa gelisah apabila tidak mengenal sekitarnya. Budaya yang tertanampada diri masyarakat Indonesia sekarang adalah budaya yang sangat bertolakbelakang dengan budaya Indonesia yang sesungguhnya.

Contohnya yang sangat nyata dalamkehidupan sehari-hari adalah para remaja sekarang banyak yang tidak mempunyaisopan santun kepada orang yang lebih tua. Banyak para remaja sekarang yangtidak memiliki sopan santun terhadap orang lain yang lebih tua, bahkan terhadaporang tuanya sendiri. Mereka merasa bahwa semua itu sama saja, orang tua atau anakkecil itu sama, sehingga memperlakukan orang tua dengan tidak sopan. Orang tuayang seharusnya dimuliakan justru tidak diperdulikan. Kebanyakan remaja zamansekarang telah menjadi pribadi pembangkang yang tidak perduli dengan orangtuanya. Mereka merasa bahwa diri dan pemikiran mereka adalah yang paling benarsehingga tidak pernah mendengarkan apa nasihat orang tua dan mengabaikannya.

Arus globalisasi yang menduniamembuat cara pakaian anak zaman sekarang menjadi tidak senonoh atau tidaksopan, pakaian yang bisa dibilang kurang bahan menjadi tren anak zaman sekarangdengan alasan karena mengikuti para model luar negeri yang keren dalammemamerkan bentuk tubuhnya. Mereka tidak malu jika tubuhnya dinikmati banyakorang bahkan mereka merasa bangga apabila orang-orang melihat kearahnya yangberarti mereka dapat dibilang keren karena orang-orang merasa terpukau denganpenampilannya. Budaya berpakaian minim itu dahulu belum ada dan setiap orangberusaha untuk tidak mengumbar tubuhnya karena merasa malu dan bukan sesuatuhal yang baik karena dapat juga menyebabkan kejahatan seperti pelecehan dansemacamnya.

Masyarakat menjadi individualis, merekatidak perduli dengan lingkungan sekitarnya. Tidak ada lagi yang namanya budayagotong royong pada masyarakat perkotaan, mungkin di pedesaan masih ada beberapayang menerapkan gotong royong dalam membangun desanya. Namun akan sangat sulitditemui jika didaerah perkotaan yang semua masyarakatnya hanya perduli padapekerjaan dan urusan masing-masing sehingga pertemanan antar tetangga bukanlahsuatu hal yang penting.

Para remaja zaman sekarang umumnyatidak mempunyai malu lagi dalam memamerkan sesuatu yang tidak sesuai denganumurnya. Bahkan saat ini banyak anak kecil yang telah berpacaran denganmemanggil pasangannya dengan sebutan yang seharusnya digunakan oleh orang yangtelah menikah. Dengan alasan agar gaul mereka melanggar norma dan nilai sosialyang telah diterapkan. Banyak masyarakat sekarang yang umurnya justru belummenginjak usia dewasa tetapi berpacaran dengan cara yang dewasa. Biasanyapenyebab mengapa hingga terjadi seperti ini adalah karena mereka mengikutisesuatu yang mereka tonton atau lihat dalam kehidupan sehari-hari maupundidapatkan dari menonton film. Banyak anak kecil sekarang yang dengan relanyamelakukan hal-hal yang sangat tidak sesuai dengan umurnya dengan pasangannya,dengan alasan karena sayang dan tidak ingin kehilangan. Bagaimana bisa seoranganak sekolah dasar mengucapkan hal-hal seperti itu di umur yang masih belia.Para orang tua sekarang kebanyakan telah memanjakan anaknya dengan alatelektronik canggih, bukan hanya untuk membantu edukasi namun tanpa disadari itujuga dapat menjerumuskan anak-anak kepada hal-hal yang tidak seharusnya.Anak-anak yang seharusya masih dalam tahap bermain dan berkembang justru tumbuhmenjadi orang yang mempunyai sikap dewasa sebelum waktunya. Mereka beranimengumbar kemesraan didepan orang banyak tanpa peduli apa tanggapan yang akandidapatkan dari sikap yang seperti itu, mereka tidak perduli dan seakan-akanmerasa bangga terhadap apa yang dilakukannya. Ini sebetulnya dapat merendahkanharga diri perempuan dimata laki-laki yang mana perempuan dianggap sebagaiwanita murahan yang rela dipegang-pegang oleh laki-laki yang belum muhrimnya.

Para perempuan yang tidak malu untukmenjual harga dirinya terhadap sembarang laki-laki. Ibu R. A. Kartini telahberjuang keras berusaha untuk menaikkan derajat wanita pada masa penjajahandahulu. Namun yang terjadi sekarang ini para wanita tidak perduli denganhal-hal yang dapat menjatuhkan derajatnya sendiri. Para wanita sekarang tidakmalu-malu lagi dalam bergaul dengan laki-laki bahkan hingga melewati batas yangsudah ditentukan. Mereka dengan sukarela menjual harga dirinya kepada siapapundemi mencapai tujuan yang diinginkannya. Lalu, apa gunanya pendahulu kitaberjuang keras demi dapat menaikkan derajat wanita jika sekarang saja tidak adalagi yang perduli untuk mempertahankannya.

Apa yang terjadi sekarang inibukanlah tanpa sebab akibat. Semua berawal dari tidak pekanya kita dalammenyarin segala hal baik itu teknologi atau informasi yang masuk ke Indonesia.semua informasi yang baru secara langsung kita serap tanpa peduli dengan efekyang akan ditimbulkan nantinya. Sehingga kebanyakan orang justru tanpa sadarakan terpengaruh dan terjerumus kedalam hal-hal yang sangat jauh darinorma-norma yang dianut oleh bangsa Indonesia. Hal ini dapat menyebabkanmelencengnya nilai dan norma yang telah dianut oleh bangsa Indonesia. Ini akanmenyebabkan ketidakseimbangan kehidupan di lingkungan masyarakat yang manasebagian orang di Indonesia terutama orang tua yang masih sangat menghargaitata krama yang telah diterapkan sejak ia lahir. Sedangkan para remaja zamansekarang kebanyakan telah menerapkan apa yang ia pelajari dari tontonan luarnegeri yang kebanyakan tokohnya memerankan hal-hal yang sangat bertentangandengan budaya di Indonesia.

 Jika terjadi hal semacam ini secaraterus menerus, maka lama kelamaan budaya kita yang menjungjung tinggi sopansantun dan tata krama serta nilai dan norma yang telah ada sejak zaman duluakan luntur seiring dengan perkembangan zaman yang tanpa disadari akanmenggerus jati diri bangsa kita sendiri. Zaman dimana orang-orang hanyamemikirkan diri sendiri dan tidak memikirkan orang lain, yang dimana tidakperduli akan kritik dan saran yang diberikan oleh orang lain, sehinggamenimbulkan manusia yang individualis. Dan jika kejadian seperti ini terusberulang maka Indonesia akan menjadi Negara yang bebas dengan artian dalammenjalani kehidupan yang ada seluruh masyarakat Indonesia akan bertindak secarabebas tanpa melihat apakah itu baik atau buruk bagi lingkungan sekitar. Halyang akan menyebabkan rusaknya moral generasi penerus bangsa sehinggamelahirkan generasi yang tidak mengenal jati diri bangsa sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun