Tuberkulosis pada kelompok usia lanjut usia menyebabkan masalah untuk klinisi, ahli mikrobiologi dan program kesehatan masyarakat. Gambaran klinis dari infeksi TB yang beragam menimbulkan kesulitan dalam menegakkan diagnosis. Selain itu, pasien lanjut usiaterkadang keberatan memberitahukan hasil pemeriksaan bakteriologinya yang positif. Terapi tidak selalu dapat dilakukan secara langsung dan dosis obat harus disesuaikan berdasarkan berat badan, fungsi ginjal, fungsi hati dan faktor lain yang dapat menyebabkan komplikasi. Pada kelompok usia ini juga ditemukan imunitas yang tidak berfungsi dengan balk sehingga risiko infeksi dan penyakit lebih tinggi. Diperlukan dokter dan tenaga kesehatan profesional dengan keahlian dan pengalaman khusus untuk menangani pasien pada kelompok usia lanjut ini.