Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan inovasi pembelajaran digital yang berfokus pada anak-anak cerebral palsy (CP) yang mengalami keterlambatan bicara. Melalui game edukatif berteknologi augmented reality (AR) dan audio sensory, "Kata Kita" dirancang untuk melatih kemampuan oromotor dan bahasa anak secara interaktif dan menyenangkan.
Anggota tim PKM-PM Kata Kita adalah Muhammad Zufar Syaafi' dan Muhammad Haidar Syaafi' dari Teknologi Informasi 2023, Nabila Sabna Haqi dari Bahasa dan Sastra Indonesia 2023, serta Keisha Tiara Ramadhania dan Nenden Kalma Syafiyah Afiyatani dari Psikologi 2023. Bersama, mereka mengembangkan solusi inovatif ini sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada tahun 2025.
Game "Kata Kita" mengajak anak-anak CP untuk belajar mengenal dan melafalkan kosakata melalui petualangan digital yang menghadirkan objek 3D hewan-hewan menggunakan teknologi AR. Fitur pengenalan suara dalam game memberikan umpan balik langsung terhadap pengucapan anak, sehingga dapat membantu proses latihan berbicara secara mandiri dengan cara yang menyenangkan dan efektif.
Tidak hanya sebagai sarana permainan, platform ini juga menyediakan website pemantauan yang dapat diakses oleh orang tua atau pendamping pada alamat Website Kata Kita. Melalui website ini, orang tua dapat memantau kemajuan anak secara real-time dan mendapatkan ringkasan perkembangan melalui teknologi kecerdasan buatan. Inovasi ini menjadi alat bantu yang komprehensif untuk mendukung terapi wicara bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Pengembangan "Kata Kita" dilakukan bekerja sama dengan Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP) di Yogyakarta, komunitas yang fokus pada dukungan bagi anak-anak dan keluarga CP. Kolaborasi ini memastikan bahwa program yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan mendasar komunitas dan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Melalui inovasi ini, tim PKM-PM UGM berharap anak-anak CP dapat mengasah kemampuan komunikasi mereka dengan cara yang efektif dan menyenangkan. Keberlanjutan program juga dijaga melalui struktur organisasi yang mendukung penggunaan aplikasi secara terus-menerus di komunitas WKCP, meskipun masa program PKM telah berakhir.
