KUNJUNGAN KESLAMET RIYADIAN DIÂ PANTI ASUHAN HATI TULUS INDONESIA SURAKARTA yang dilkukan oleh mahasiswa Universitas Slamert Riyadi pada hari Minggu (15/06/25). Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian keslamet riyadian dengan mengenalkan karakter pahlawan Slamet Riyadi kepada anak-anak panti asuhan, dan mengadakan acara edukasi cerita pahlawan sebagai wadah pembelajaran seluruh anggota panti terhadap seluruh anggota panti.
Kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta disambut meriah oleh seluruh anggota panti asuhan. Pada kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa semester 2 kelompok 1 jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian. Kegiatan pertama yang dilakukan oleh para mahasiswa adalah pembukaan acara oleh ketua pelaksana, Dikatri dan badan kepengurusan panti asuhan Hati Tulus Indonesia. Acara selanjutnya yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya bertujuan untuk menumbuhkan cinta tanah air, memperkuat persatuan, mengenang pahlawan, dan menanamkan nilai karakter bangsa.
Kegiatan ketiga dalam acara ini berupa pembacaan cerita pahlawan slamet riaydi yang dibawakan oleh kak najma dalam kehidupan sehari-hari dan kontribusi perjuangan kemerdekaan slamet riyadi di Ambon. Slamet Riyadi adalah pahlawan nasional yang lahir di Surakarta pada 26 Juli 1927 dengan nama kecil Soekamto. Karena sering sakit, namanya diubah menjadi Slamet dan kata Riyadi ditambahkan oleh gurunya ketika SMP. Sejak kecil, Slamet Riyadi dikenal cerdas, rendah hati, dan suka menolong. Saat usianya remaja, Indonesia sedang dijajah dan ia ikut berjuang membela tanah air. Di usia 19 tahun, ia sudah menjadi komandan TNI dan memimpin pasukan dalam berbagai pertempuran, termasuk di Yogyakarta, Sulawesi, dan Ambon. Ia gugur dalam pertempuran melawan pemberontakan RMS di Ambon pada 4 November 1950, saat usianya baru 23 tahun. Namanya kini dikenang sebagai pahlawan nasional. Dari cerita tersebut dapat dipetik 5 point penting yaitu :
- Patriotik
Slamet Riyadi menunjukkan jiwa patriotik sejak remaja. Saat Indonesia dijajah oleh Belanda dan Jepang, ia tidak tinggal diam. Meskipun masih muda, ia rela bergabung dengan TNI untuk membela kemerdekaan bangsa. Ia berjuang tanpa pamrih demi tanah air, bahkan rela mengorbankan nyawanya demi Indonesia. - Berani dan Tangguh
Keberanian Slamet Riyadi tampak jelas saat ia menjadi komandan pasukan di usia 19 tahun. Ia memimpin pertempuran di berbagai daerah seperti Yogyakarta, Sulawesi, dan Ambon. Meski usianya masih muda, ia tidak gentar menghadapi bahaya dan terus berada di garis depan dalam melindungi rakyat. - egas dan Disiplin
Dalam memimpin pasukan, Slamet Riyadi terkenal tegas dan disiplin. Ia tidak hanya mengatur strategi, tetapi juga menjaga kedisiplinan pasukannya. Sikap tegasnya membuat pasukan menghormatinya dan siap mengikuti arahannya dalam setiap pertempuran. - Rendah Hati
Meskipun memiliki jabatan tinggi sebagai komandan, Slamet Riyadi tidak sombong. Ia tetap sederhana dan dekat dengan rakyat maupun teman seperjuangan. Sikap rendah hati ini membuatnya disayangi oleh banyak orang yang mengenalnya. - Cerdas dan Strategis
Slamet Riyadi tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga cerdas dalam menyusun strategi militer. Ia mampu membaca situasi dengan tepat dan mengambil keputusan cepat di medan perang. Kemampuannya dalam berpikir taktis membuatnya menjadi salah satu pemimpin muda yang disegani, baik oleh kawan maupun lawan.
Untuk mencairkan suasana dan membangun kedekatan antara mahasiswa dan anak-anak, sesi ke limaa ada ice breaking. Kegiatan ini tidak hanya seru, tapi juga edukatif, karena di dalamnya terdapat sesi tanya jawab seputar cerita pahlawan yang telah dibacakan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mendorong semangat berpikir dan melatih keberanian anak-anak dalam menjawab pertanyaan. Sesi ice breaking lainnya diisis dengan 2 acara yaitu tebak gambar dan tebak gaya sebagai bentuk apresiasi dan motivasi tambahan, panitia memberikan hadiah berupa buku dan bolpoint. Dengan pendekatan interaktif seperti ini, interaksi terasa lebih hangat, penuh tawa, dan tetap bernilai edukatif. Anak senang, mahasiswa pun jadi lebih terhubung.
Sebagai penutup dari seluruh rangkaian kegiatan yang penuh makna, kami mengadakan sesi terakhir yang tidak kalah seru dan menyentuh hati---yaitu penulisan Pohon Harapan. Para peserta, baik mahasiswa maupun anak-anak panti, menuliskan harapan mereka di selembar kertas warna-warni, lalu menggantungnya di pohon harapan buatan yang berdiri cantik di tengah ruangan. Ada yang berharap ingin jadi dokter, guru, bahkan astronot---dan semuanya ditulis dengan penuh semangat! Setelah sesi haru tapi hangat itu, kami lanjutkan dengan momen simbolis: penyerahan plakat penghargaan kepada pengurus panti sebagai bentuk terima kasih kami atas sambutan dan kerja sama luar biasa selama kegiatan berlangsung. Dengan penuh senyum dan tepuk tangan meriah, plakat itu kami serahkan sebagai simbol persahabatan dan kenangan yang tak terlupakan. Acara ini ditutup dengan tawa, foto bersama, dan janji bahwa ini bukan akhir---melainkan awal dari cerita baru yang lebih seru.
LINK ACARA KEGIATAN YUOTUBE SHORT
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Oktiana Hardini, S.Pd., M.Pd.
KELOMPOK 1 :Â
Afifah Mistyaningrum (24300027)