Mohon tunggu...
Zidnie Fikri
Zidnie Fikri Mohon Tunggu... Staff Administrasi -

Jauh dari kota kelahiran, membuat cara bagaimana saya bisa mengembangkan sayap ilmu untuk hari esok

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menuju Seabad NU

1 Februari 2016   16:43 Diperbarui: 18 Februari 2016   16:39 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memperingati hari lahir Ke-90 Nahdlatul Ulama (NU) diselenggarakan oleh anak ranting NU Kelurahan Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga ini bersamaan dengan rangkaian Tahlil Qubro, Khotmil Qur'an, pemberian santunan tiap-tiap RW dilingkungan Kelurahan Pulutan (31/1/2016).

Peringatan Harlah Ke-90 bekerjasama dengan badan zakat Baitul Mal "Tanmiya" Kelurahan Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Acara yang dilaksanakan pada hari Minggu (31/1/2016) dihadiri oleh M. Kharis, SS., MM. (Wakil Wali KOta Salatiga), M. Teddy Sulistio, S.E. (Ketua DPRD Kota Salatiga) beserta jajarannya dan seribu pengunjung. 

"Dengan Harlah NU Ke-90 ditahun 2016 ini sebagai momentum penting yang perlu menjadi acuan untuk mempererat persaudaraan antar umat Islam dan umumnya masyarakat Indonesia, supaya tidak mudah terpecah belah untuk merusak umat Islam dengan adanya gerakan-gerakan yang mengatasnamakan umat Islam", ujar M. Kharis dalam tanggapannya tentang Harlah NU 2016.

K.H. Hasyim Asy'ari beserta para ulama tahun 1926 M tidak mempunyai ambisi mendirikan khilafah seperti yang dilakukan ulama-ulama Timur Tengah. Karena menurutnyaa, agama dan nasionalisme sangat bisa berjalan beriringan membangun bangsa yang satu. Bangsa yang tumbuh dengan rasa percaya diri dengan berlambangkan Garuda berasakan Pancasila.

NU dan Indonesia merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari satu sama lainnya. Adanya Indonesia berawal dari para hikmatnya para ulama yang dipimpin Mbah Hasyim menjadi tonggak pergerakan Indonesia untuk melawan para penguasa-penguasa tak bertanggung jawab.

Lahirnya NU Ke-90 sebagai momentum perjuangan umat muslim dalam melawan para kaum pemecah umat muslim menuju seabad Nahdlatul Ulama. Tahun 2015 menjadi cermin mutlak umat muslim yang mulai mempengaruhi perpecahan bangsa Indonesia.

Peringatan ini dimeriahkan oleh group rebana remaja Kelurahan Pulutan dan penampilan-penampilan dari RA-TK Pulutan dengan menampilkan tarian sholawat yang disaksikan para pengunjung yang memadati halaman sekretariat NU dan RA-TK Pulutan. (Zidni)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun