Mohon tunggu...
Zidan Danar Riantama
Zidan Danar Riantama Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup adalah takdir, menulis adalah rencana

Mahasiswa Adm. Publik Universitas Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jaga Jarak demi Memerangi Corona

20 Maret 2020   22:40 Diperbarui: 20 Maret 2020   22:52 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Virus corona atau SARS-CoV-2 menjadi topik utama pembicaraan di berbagai media, penyebaran virus yang cukup cepat memnyebabkan kepanikan masyarakat. Lalu banyak masyarakat yang masih kebingungan dalam menghadapi penyebaran virus ini, salah satu hal yang paling mudah dalam upaya menghindari virus corona adalah melakukan komunikasi berjarak atau social distancing.

Social distancing merupakan komunikasi yang dilakukan sesama manusia dengan membatasi jarak komunikasi minimal satu sampai dua meter. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk mamperlambat penyebaran penyakit akibat virus, karena dengan memberi jarak diharapkan virus tidak dapat bersentuhan langsung dengan orang yang sedang berada disekitarnya.

Tujuan lain dilakukannya social distancing ini adalah dapat meminimalisir orang terjangkit penyakit dan pemerintah dengan kemampuannya mampu mengoptimalkan pasien yang sudah positif terkena virus corona.

Jika pasien sudah terlalu banyak dan kita masih terus berkomunikasi tanpa memberi jarak aman dikhawatirkan semakin banyak orang yang ikut terinfeksi, dan yang lebih parah lagi jika kapasitas rumah sakit sudah tidak memadai maka pelayanan yang diberikan tidak akan berjalan maksimal.

Lalu bagaimana cara kita untuk mengoptimalkan social distancing?

Dilansir dilaman (kompas.com) ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan social distancing. Pertama, menghindari kerumunan merupakan langkah untuk mengurangi resiko tertularnya penyakit karena kita tidak tahu jika mungkin salah satu diantara kerumunan ada yang sudah terpapar virus atau tidak.

Kedua, menjaga jarak satu atau dua meter membantu kita agar virus tidak langsung bersentuhan dengan tubuh kita. Ketiga, meminimalisir kontak fisik dengan cara tidak bersalaman atau berjabat tangan, walaupun hal itu sudah menjadi budaya kita sehari-hari. 

Keempat, bekerja dan belajar serta beribadah dirumah dapat diartikan sebagai langkah isolasi diri yang bertujuan agar produktifitas tetap terjaga meski hanya ada dalam rumah. Kelima, mengurangi frekuensi keluar rumah dan diperbolehkan hanya untuk kedaan mendesak, hal itu dilakukan sebagai antisipasi terkontaminasi virus dari dunia luar.

Oleh karena itu, pemerintah selalu mengimbau dan mengingatkan masyarakat untuk melakukan social distancing seperti yang dikatakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam caption-nya di Instagram "Saya bersama Pak Jokowi tak akan bosan untuk terus mengingatkan masyarakat untuk menjaga jarak (social distancing) mengurangi kerumunan, dan mengurangi berpergian ke tempat-tempat umum." Bahkan Presiden Joko Widodo dalam setiap konfrensi persnya selalu menyuarakan social distancing.

Menjaga jarak atau social distancing juga bukan hanya berlaku dikalangan masyarakat yang berada di kediaman masing-masing atau ditempatnya bekerja. Tapi disektor pelayanan publik social distancing juga diterapkan.

Seperti dilansir Media Indonesia, Kamis (19/3/2020), "Arahan Presiden untuk menjaga jarak diterapkan di BUMN yang langsung melayani publik. Tanda jarak antre dan duduk sudah diaplikasikan, sehingga jarak ideal jaga jarak tetap terjaga. Menjaga jarak untuk kepentingan masyarakat pengguna jasa kami sangat penting", kata Erick Tohir.

Bandara, stasiun, dermaga, dan terminal bus sudah menerapkan social distancing karana merupakan instruksi Presiden. Tidak hanya itu, tempat peribadatan juga melakukan hal yang sama.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi bahkan telah mengeluarkan maklumat untuk tidak melakukan salat jum'at berjamaah selama dua minggu kedepan. Suasana berbeda juga terlihat di masjid Istiqlal yang memutuskan untuk meniadakan salat jum'at berjamah pada (20/3/2020).

Dalam rangka penanggulangan penyebaran virus corona salah satu hal penting yang harus kita lakukan adalah menjaga jarak atau social distancing. Kesadaran diri terhadap hal tersebut harus menjadi prioritas dan masyarakat diharapkan memiliki tanggungjawab moral untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.

 Jadi, kita selaku warga negara selayaknya memberi kontribusi dalam membantu pemerintah dalam menanggulangai penyebaran penyakit dengan tetap diam dirumah masing-masing dan mengurangi pergerakan diluar area rumah.

Dengan mematuhi aturan yang ada dan menerapkan social distancing kita sudah melakukan hal besar untuk mengurangi resiko penyebaran virus corona. Akhir kata, tetap jaga kesehatan anda dan pantau terus informasi teraktual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun