Mohon tunggu...
Zia Mukhlis
Zia Mukhlis Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Jurnalis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gubernur Sumbar Menyambut Turis China, Antara Komersil dan Nyawa

27 Januari 2020   09:53 Diperbarui: 27 Januari 2020   10:21 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : lampung.tribunews.com

Baru sebulan yang lalu Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menuai kritikan karena sering melakukan kunjungan kerja ke luar negeri dan terlambat menangani kasus banjir di sejumlah daerah di Sumatera Barat kini dia menuai kritikan lagi dari masyarakat. Alasannya karena Irwan menerima bahkan menyambut para turis asal China di Bandara Internasional Minang Kabau (BIM) . Dimana negara China hari ini menjadi negara yang perlu diwaspadai karena bahaya virus Corona yang mematikan. Mengutip berita CNBC Indonesia pada 26 Januari 2020 pukul 12:37, "korban tewas akibat Virus Corona meningkat menjadi 56 orang dari total 1.975 kasus yang dilaporkan, sebagaimana dikutip dari AP News."

Diberbagai belahan dunia virus ini sudah mulai menyebar dan memakan korban jiwa. Seperti di Singapura, Jepang, Korea Selatan  bahkan Kanada. Seharusnya dengan  banyak terjadi kasus ini di berbagai  negara Gubernur Sumatera Barat lebih waspada dan bersikap tegas  untuk kasus ini.

Saat ditanya apa alasan Irwan menerima turis China ia menjawab, "jadi tidak boleh menolak orang yang datang kalau syaratnya lengkap, selain itu juga sudah dilakukan antisipasi dengan melakukan pemeriksaan ketat," seperti dilansir Antara, minggu (26/10).

"Sementara Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Novrial menyampaikan direncanakan ada dua pesawat carter dua kali sebulan untuk mendatangkan wisatawan asal China." Dikutip dari Detiknews (26/1)

Dengan ini bisa disimpulkan pemerintah Sumatera Barat tidak bisa membaca kepanikan masyarakat. Dengan jatuhnya korban dalam beberapa hari ini telah menandakan bahwa virus Corona yang menyebar di China adalah virus bahaya yang harus diwaspadai. Tidak tepat saat negara-negara lain waspada dan menolak kedatangan turis China, Sumatera Barat malah menyambutnya dengan Tari Pasambahan. Bukan kelengkapan dan prosedur yang ketat yang menjamin keamanan masyarakat Sumatera Barat, namun langkah antisipasi dengan tidak memasukkan warga negara yang telah tersebar virus Corona adalah yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah Sumatera Barat. Memang jarak tempuh dari daerah asal turis China yang datang saat ini adalah 19 jam dari Wuhan. Namun jika melakukan perjalanan menggunakan pesawat hanya bisa ditempuh dengan satu jam. Apalagi virus ini telah menyebar sejak berhari-hari yang lalu. Sangat disayangkan pemerintah Sumatera Barat tidak bijak membaca situasi ini. Apalagi membaca alasan Kepala Dinas Pariwisata menerima turis China dengan alasan untuk peningkatan pariwisata. Alasana yang tidak logis saat dimana manca negara mencari keselamatan nyawanya dari virus Corona akan tetapi Sumatera Barat masih memikirkan komersil.

 Apakah masyatakat tidak merasa cemas?

sumber: warakota.tribunnews.com
sumber: warakota.tribunnews.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun