Mohon tunggu...
Zia Mukhlis
Zia Mukhlis Mohon Tunggu... Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Jurnalis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Muhammadiyah dari Yogyakarta ke Minangkabau lalu ke Makassar

18 November 2018   21:38 Diperbarui: 18 November 2018   21:53 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(www.perguruanthawalib.com)

Dari pertemuan Inyiak Doktor dan Ahmad Dahlan ada sesuatu yang menarik. Kala Inyiak Doktor berkunjung ke Yogyakarta ia menggunakan kareta api, pada jas yang ia gunakan tertulis HAKA, yakni singkatan Haji Abdul Karim Amrullah. Dari sinilah Hamka muda mendapatkan inspirasi nama penanya.

(www.perguruanthawalib.com)
(www.perguruanthawalib.com)
Memang sajak lama telah banyak berdiri lembaga pendidikan dan madrasah di bumi minangkabau, kebanyakan orang belajar di surau (masjid) dengan sistem halaqoh. Lalu di awal abad ke 20 mulai berdiri banyak pembaharuan sitem pendidikan. Di antaranya adalah Diniyah School yang didirkan oleh Zainuddin Labay Elyunusi, lalu madrasah Thawalib yang didirikan oleh Inyiak Doktor, dan yang muncul dan menjamur dengan hebat adalah Muhammadiyah.

Hingga kini atsarnya masih kita rasakan, berbagai sekolah dan masjid Muhammadiyah masih berdiri dengan kokohnya. Hamka yang sempat mengabdikan dirinya mengelola dan memimpin sekolah Muhammadiyah di Maninjau dan Padang Panjang, sebuah bukti sejarah bahwa Muhammaadiyah adalah mata rantai dari perjuangan umat Islam. Dedikasi Hamka pada Muhammadiyah membawanya hingga ke tanah Sulawesi. 

Dari dedikasi itu Hamka berhasil membuat Cabang Muhammadiyah di Sulawesi, tak hanya itu, dengan singgahnya Hamka di Sulawesi ia berhasil mengungkap dan menemukan mauskrip sejarah Islam di tanah Sulawesi tersebut. Juga ide roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah dari menjalankan tugasnya di Sulawesi.

Dari masa ke masa Muhammadiyah telah melakukan kemajuan dan konstribusi yang besar untuk bangsa ini, bahkan sejak sebelum kemerdekaan. Hingga hari ini 18 November 2018 genap umurnya 106 tahun, umur yang lebih tua dari pada negara ini. Sebuah perjuangan tiada henti yang terus bergulir hingga akhir kehidupan nanti. Selamat milad Muhammadiyah, Ta'awun Untuk Negeri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun