Mohon tunggu...
Zia Mukhlis
Zia Mukhlis Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Jurnalis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sebenar-benar Singa

3 Oktober 2018   16:05 Diperbarui: 3 Oktober 2018   16:27 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia adalah orang yang jujur
Frontal sikapnya
Kokoh pribadinya
Dan yang mengagumkan suaranya keras

Hampir putus asa rakyat akan bangsa ini. Menanti sosok yang hendak bisa dibanggakan. karena sudah lelah  melihat pembangunan dan proyek demi proyek, namun kering dari sosok yang menginspirasi.

Seolah kita dibungkam oleh pencapaian, kritis kita ditumpul oleh pencitraan yang ternyata itu adalah trik oleh sang pesulap. Lama kita tersadar akan trik sang pesulap, hingga datang seorang sosok yang menepuk pundak kita, dan berkata "itu bohong!".

Tak tahu dari mana ia muncul yang pasti ia muncul secara tiba-tiba, melangkah ke atas pentas dan bersorak secara lantang, "kalian ditipu! Itu semua bohong!". Banyak yang tersadar dan banyak juga yang marah, banyak yang berterima kasih dan banyak juga yang mengupatnya.

Sejak itu ia mulai terlihat, berbicara dimana-mana dan mengungkapkan kebenaran yang ia yakini, tak kenal itu orang besar atau orang kecil yang penting kebenaran ia sampaikan. Bersorak, bersorak dan bersorak itulah kerjanya, katanya ia dibayar untuk menyorakkan kebenaran.

Ternyata bukan hanya sorak kosong yang ia beberkan, teori dan karya ia lahirkan, bermacam karyanya untuk membuka mata bangsa ini. Pribadi yang elegan untuk siap pikirannya disalahkan. "mari berdebat dan mari salahkan pikiran saya, saya siap!", lantangnya dari atas podium.

Oh Tuan, terima kasih telah hadir dalam ukiran sejarah kita, memang haus kami akan pribadi anda, lantang dan berani, berani bukan berani asal tapi berlandas dan prinsip. Ah, bangga kami berkat anda, seakan wibawa kami naik kembali, setelah terjauh oleh kekecewaan.

Tetaplah bersinar, semoga umurmu dipanjangkan, terima kasih telah meyadarkan dan membuka kaca mata ilusi, hingga mata kami terbuka dan siap untuk sama-sama berjuang.

Wah, saatnya unjuk taring, memang taring ini masih baru tumbuh tapi tak apa asalkan bisa menggores lawan. Penjahat pernah berkata,"walau kami telah tertangkap akan tetapi masih banyak yang akan melanjutkan tindak ini". Pahlawanpun berkata,"walaupun kami telah mati namun perjuangan akan tetap berlajut, sebanyak apapun kalian sebanyak itulah kami akan menangkap kalian, lagi dan lagi hingga kalian menyerah!". 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun