Mohon tunggu...
zian eldiana
zian eldiana Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa PLB UM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Kompos sebagai Bentuk Pemanfaatan Sampah Organik bagi Warga Desa Racikulon

19 Juli 2021   16:59 Diperbarui: 19 Juli 2021   17:01 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Proses sosialisasi pembuatan kompos (dokpri)

Edukasi kompos merupakan progam yang digunakan untuk menunjang kegiatan Green House oleh mahasiswa KKN Pulang Kampung UM Gresik 2021. Selain itu kegiatan edukasi kompos ini diharapkan juga memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu PKK desa Racikulon untuk mengolah sampah dapur yang dihasilkan setiap harinya untuk diolah menjadi pupuk kompos. Selain mengurangi sampah dapur hal ini juga sebagai salah satu jawaban untuk membuat kompos dengan mudah. 

Kompos dapat diproduksi sendiri dengan memanfaatkan lingkungan sekitar atau dikenal dengan sebutan kompos organik. Selain mudah untuk dibuat dan harga yang terjangaku kualitas kompos juga tidak dapat diragukan lagi. Selain itu, program edukasi kompos  ini nantinya juga dapat dimanfaatkan oleh Ibu-ibu PKK Desa Racikulon  selaku pengurus dari program Green House dan bagi warga desa yang berprofesi sebagai petani.

Kegiatan sosialisasi tentang Edukasi Kompos dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2021 oleh mahasiswa KKN Pulang Kampung UM Gresik 2021 yang dihadiri oleh  ibu-ibu PKK Desa Racikulon. Adapun materi yang disampaikan tentang cara pembuatan kompos organik yaitu mengenai manfaat serta keunggulan dari penggunaan pupuk kompos organik dan juga materi tentang tahapan yang dilakukan dalam pembuatan komos organik beserta bahan yang dibutuhkan untuk membuatnya.

Ada beberapa bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk ini yang sebagian besar terbuat dari bahan organik yang berasal dari limbah dapur meliputi:
1.Sampah organik
2.Pupuk kandang
3.Sekam
4.Kain yang dibentuk bantalan berisi sekam

Dalam proses pembuatan kompos organik dapat dilakukan dengan beberapa tahapan berikut:
1.Pertama, siapkan bantalan sekam dengan memasukkan sekam kedalam kain yang sudah dipotong lingkaran dan dijahit bagian pinggir dengan disisakan sedikit celah untuk memasukkan sekam, dan ditutup celahnya. Dibuat 2 bantalan.
2.Kemudian, siapkan ember besar yang telah dilubangi kecil-kecil bagian sampingnya sebagai sirkulasi udara agar mempercepat terbentuknya kompos.
3.Langkah ketiga, masukkan bantalan sekam kedalam ember.
4.Selanjutnya buat lapisan bahan. Lapisan pertama dari bantalan kain yang sudah dibuat .  kemudian lapisan selanjutnya sekam.
5.untuk lapisan selanjutnya yang perlu dimasukkan adalah sampah organik yang berasal dari limbah dapur, limbah dapur dipilih karena sampah ini akan selalu dihasilkan setiap harinya dan juga mudah didapat oleh ibu-ibu PKK Desa Racikulon.
6.Lapisan selanjutnya yang harus dimasukkan kedalam ember yaitu pupuk kandang.
7.Kemudian diulang lagi mulai dari lapisan sekam, dan seterusnya hingga penuh
8.Terakhir tutup kembali ember dengan bantalan sekam yang telah disediakan, dan ditutup rapat dengan penutup ember.
9.Didiamkan selama 2 minggu hingga kompos jadi.

Kegiatan Edukasi Kompos ini diharapkan dapat berhasil dipraktekkan sebagai upaya  untuk meningkatkan kualitas pangan Desa Racikulon. Selain itu kegiatan ini juga diharabkan dapat berkesinambungan kedepanya dan tidak berhenti sampai disini saja agar pemanfaatan dan pengolahan limbah dapur bisa dilakukan dengan baik sehingga tidak menimbulkan tumpukan sampah dari limbah dapur mengingat jenis limbah ini akan selalu dihasilkan setiap hari dan juga mayoritas masyarakat desa Racikulon memiliki hewan ternak seperti kambing yang membuat pukuk kandang akan mudah dihasilkan sehingga perlu adanya pengolahan bahan tersebut untuk menguranginya dengan dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang dapat dimanfaatkan kembali kedepanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun