Pandemi Covid-19 yang hingga kini belum usai memberikan dampak di berbagai bidang. Khususnya bidang perekonomian pada usaha operasional koperasi. Banyak koperasi yang mengeluhkan mengalami kesulitan operasional, disertai penurunan modal sehingga berpengaruh terhadap likuiditas. Informasi tersebut didapatkan dari Online Data System (ODS) per 31 Desember 2021. Salah satu upaya  untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di masa pandemi yaitu melakukan rekonstruksi, pemberdayaan, dan pengembangan koperasi. Upaya tersebut harus dilakukan dengan strategi, sinergi, dan integrasi dari semua semua anggota.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guna meningkatkan potensi koperasi di masa pandemi. Cara tersebut dapat dibagi menjadi cara intern dan ekstern. Cara intern berfokus pada objek atau subjek yang ada di dalam koperasi tersebut sebagai contoh pemanfaatan potensi secara maksimal yang ada dari para anggota koperasi. Potensi tersebut dapat berupa ide atau gagasan, bidang keahlian, dan juga kemampuan investasi modal. Sedangkan cara ekstern dapat dilakukan dengan melihat kondisi luar atau sasaran. Koperasi jenis apakah yang cocok dan memenuhi kebutuhan rakyat pada saat itu. Anggota harus mampu melakukan analisis serta identifikasi untuk menentukan jenis koperasi seperti apa yang dibutuhkan.
Selain dua cara yang intern dan ekstern yang ditawarkan tersebut. Ada pula cara lain yang dapat dilakukan dalam upaya peningkatan potensi koperasi di masa pandemi. Â Cara yang pertama yaitu melakukan transformasi menuju ke arah digitalisasi dari yang semula kegiatan operasional dilakukan secara konvensional diubah ke digital. Tentu saja cara ini membutuhkan anggota yang mempunyai kapabelitas penguasaan IT yang tinggi. Transformasi digitalisasi ini penting dilakukan mengingat saat ini kita sudah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana hampir segala aktivitas dilakukan dengan teknologi. Maka demikian pula dengan kegiatan operasional koperasi juga diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan peradapan revolusi industri 4.0 ini. Perubahan berbasis digitalisasi ini dapat dimulai dengan pola model bisnis berbasis teknologi. Didorong oleh kondisi lingkungan yang berubah di era pandemi seperti sekarang ini koperasi mempunyai tantangan serta peluang. Tentangan serta peluang untuk menyesuaikan diri berubah ke arah digitalisasi dengan tetap menerapkan kaidah perkoperasian dan senantiasa mengedepankan pelayanan yang bermutu tinggi.
Cara kedua yang ditawarkan yaitu melakukan kolaborasi bisnis dengan pelaku usaha lain yang serupa atau dengan sesama koperasi. Kolaborasi ini dilakukan dengan tujuan saling melengkapi dan saling dukung antara dua badan tersebut. Sebagai contoh koperasi A menjalin kolaborasi dengan koperasi B. Anggota koperasi A kurang handal dalam memanfaatkan teknologi tetapi mempunyai kemampuan modal yang berlebih. Sedangkan koperasi B mempunyai anggota yang handal teknologi tetapi kesulitan modal. Maka dua koperasi tersebut dapat berkolaborasi menjadi satu usaha berdasarkan prinsip membangun rasa kesejahteraan serta kemandirian bersama.
Upaya yang ketiga yaitu meningkatkan kualitas sumber daya anggota. Kualitas anggota yang dimaksud ada beberapa macam yaitu tingkat pemahaman tentang ekonomi dan koperasi, perhitungan finansial, serta strategi bisnis. Beberapa hal tersebut menjadi hal penting yang harus diperhatikan guna mengembangkan potensi koperasi di masa pandemi. Untuk itu perlu adanya training kepada anggota guna peningkatan kualitas sumber daya anggota. Dengan penerapan berbagai cara tersebut diharapkan koperasi tetap mampu bereksistensi dan berkontribusi dalam upaya pemulihan perekonomian Indonesia di masa pandemi seperti sekarang ini.
