Mohon tunggu...
Zainal Hartoyo
Zainal Hartoyo Mohon Tunggu... Dosen - (zhartoyo@gmail.com)

Aktif dalam kegiatan penjaminan mutu dan akreditasi program studi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rahasia Kampus yang Unggul

14 November 2019   07:30 Diperbarui: 14 November 2019   07:37 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Katakanlah di suatu kota, terdapat dua kampus yang sudah lama berdiri, Kampus A dan Kampus B.

Kampus A memiliki sumber daya manusia yang relatif sama dengan Kampus B.  Dosen Kampus A tamatan luar dan dalam negeri, begitupun Dosen Kampus B. Dari segi, sarana dan prasarana yang dimiliki kedua kampus tersebut juga relatif sama.

Kampus A memiliki anggaran periklanan yang relatif sedikit dibanding Kampus B. Namun, Kampus A justru memiliki peminat yang tinggi dengan jumlah mahasiswa yang jauh lebih banyak dari Kampus B.

Mengapa fenomena ini terjadi? Apakah Kampus A memiliki suatu resep andalan dalam mengelolah kampusnya?

Sejauh pengetahuan penulis, kampus yang unggul setidaknya berkomitmen dalam 3 hal yakni:

Menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal yang Baik

Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) merupakan suatu mekanisme kontrol mutu yang diterapkan oleh kampus untuk menjamin kegiatan-kegiatan kampus sesuai dengan visi-misi kampus. Sehingga, tidak muncul kegiatan yang tidak sesuai dengan visi-misi dan kegiatan itu berkualitas. Dalam prosesnya kampus setidaknya harus menerapkan langkah-langkah yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Berkomitmen dalam meningkatkan akreditasi

Supaya orang tahu, kampus itu kualitasnya baik, maka kampus memerlukan semacam pengakuan dari lembaga lain di luar kampus yakni lembaga akreditasi. Lembaga akreditasi tentu memiliki kriteria tersendiri yang harus dipenuhi oleh kampus. Kriteria tersebut semestinya diterapkan kampus dalam SPMI. Wujudnya bisa berupa pengelolaan kampus berbasis akreditasi yang mengedepankan pemenuhan kebutuhan tanaga kerja.

Menerapkan manajemen resiko

Seandainya kampus tidak menerapkan majajemen resiko, bisa saja program studi masa berlaku akreditasinya habis, sehingga statusnya tidak terakreditasi. Hal ini akan berimbas pada banyak hal lain, berimbas pada lulusan, mahasiswa baru, dll. Oleh karena itu, kampus harus menerapkan manajemen resiko dalam tatakelolanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun