.
duniasoccer.com
.
Inilah Bocoran Hasil Rapat Joint Committee
Bola.net - Rapat Joint Committee di Kuala Lumpur, Kamis (20/09) menghasilkan sejumlah butir kesepakatan. Inilah butir-butir kesepakatan rapat tersebut, seperti diungkapkan Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz, pada Bola.net.
1.Penyatuan liga-liga yang saat ini berjalan sendiri-sendiri akan dilakukan paling lambat 2014. Saat itu, wajib hanya ada satu liga. Sementara, pihak KPSI meminta sampai 2015. Keputusan akhir mengenai tenggat yang akan dipilih diserahkan ke FIFA.
2.Masalah statuta. Akan dibentuk tim masing-masing dari PSSI dan KPSI untuk menyepakati draft statuta lalu dibawa ke kongres
3.Timnas sepenuhnya di bawah kontrol PSSI sesuai statuta. Klub dan pemain wajib mengizinkan pemainnya untuk memperkuat. Timnas. Jika tidak maka akan dikenakan sanksi oleh FIFA.
4.Jabatan empat anggota Exco, yang sebelumnya dibekukan, akan dipulihkan segera melalui prosedur yang disahkan oleh Joint Committee.
Itulah hasil kesepakatan yang dicapai di meeting Joint Committee. Semoga saja dengan kesepakatan ini, sepak bola kita bakal segera bangkit. Semoga. (den/dzi)
http://www.bola.net/indonesia/inilah-bocoran-hasil-rapat-joint-committee-617bce.html
====================
Bocoran hari pertama yang dilansir Bola net. mengisyaratkan semakin kokohnya PSSI dibawah kendali Prof. Djohar Arifin, Dengan hasil sementara mengenai Penyatuan liga saja sudah sangat berat buat KPSI dan Statusquo, Dengan konstelasi demikian, maka tak bisa tidak KPSI dan Statusquo, harus menyesuaikan diri dan taat kepada seluruh komando Kepengurusan PSSI di Bawah Prof. Djohar Arifin.
Take it or leave it, benar benar terjadi dan justru makin keras tak mengenal kompromi. Harapan KPSI lovers dan Statusquorers, benar2 telah terabaikan sama sekali, janji kosong dan informasi yang diperoleh para KPSI lovers dan statusquorers, terbukti bukan informasi akurat dan perlu secepatnya ditinggalkan, sumber informasi yang tak menyentuh sama sekali kebijakan dikalangan Elite sepakbola .
Kendali penuh harus tetap berada dibawah kendali PSSI Prof. Djohar Arifin, dengan segala macam policy dan kebijakan yang menyertainya, hanya bisa mendukung atau keluar dari kegiatan sepakbola diseluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. Sungguh suatu ultimatum yang tak main main.
KPSI dan statusquo, benar benar tamat di awal pembicaraan JC hari pertama,
Penyatuan liga hanya diberi waktu sampai tahun 2014, dengan catatan , semua kegiatan kompetisi liga harus ada di bawah kendali PSSI secara penuh, baik ISL maupun IPL, semua harus mengacu kepada kebijakan yang diambil oleh PSSI sebagai otoritas tunggal pemegang regulasi serta pengendali semua kegiatan Sepakbola di Indonesia. Tentu saja konsekwensinya adalah mengembalikan posisi PT LI kepada tempat seharusnya seperti semula.
Timnas sepenuhnya di bawah kontrol PSSI sesuai statuta. Klub dan pemain wajib mengizinkan pemainnya untuk memperkuat. Timnas. Jika tidak maka akan dikenakan sanksi oleh FIFA. Maka dengan demikian seperti yang diindikasikan Djokdri, bahwa TRG hanyalah siap siap kalau dibutuhkan, maka dengan demikian bubar dengan sendirinya.
Riedl harus pulang ke Negaranya dengan malu, karena tercabut kesombongannya telah mengaduk aduk harga diri Bangsa Indonesia, tanpa membawa sepeserpun uang di kantongnya