Mohon tunggu...
Zella Famelia
Zella Famelia Mohon Tunggu... Freelancer - Student at UIN Walisongo Semarang

Trying something new and all around of hajj and umra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cokelat Tempe: Inovasi Tempe Bernilai Jual Tinggi dan Sehat

5 Agustus 2022   15:00 Diperbarui: 5 Agustus 2022   15:36 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Semarang, Masyarakat Indonesia pasti tak heran lagi dengan olahan kedelai yang telah membumi di Nusantara. Tak sah rasanya bila orang Indonesia tidak pernah menyicipi hidangan satu ini. Tempe sebagai makanan khas Indonesia sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Kaya akan gizi dan protein nabati serta digemari banyak orang.

Dahulu, tempe hanya olahan kedelai yang dimasak dengan digoreng, dibaluti tepung, atau seringnya disajikan sebagai lauk pauk utama saja. Namun, kini olahan tempe tidak hanya dijadikan sebagai olahan lauk saja. Ada banyak inovasi masyarakat dalam memaksimalkan nilai manfaat tempe agar tidak dipandang rendah dan murahan. Salah satunya oleh masyarakat Sumurrejo, Kelurahan Gunungpati.  

Mahasiswa KKN MIT DR-14 Kelompok 11 UIN Walisongo yang sedang KKN di Kelurahan Sumurrejo bertemu dengan seorang ibu rumah tangga yang bernama Bu Munthomimah. Beliau berhasil menuangkan ide olahan tempenya dalam bentuk, rasa, dan tekstur yang berbeda. Tidak heran orang yang pertama kali mendengar nama olahan ini akan terheran-heran. Benar sekali, nama olahan inovasi ini adalah Cokelat Tempe.

Olahan Cokelat yang biasanya kita makan berisi kacang mete atau almond disulap oleh bu Munthomimah dengan olahan tempe. Bu Munthomimah pun mengatakan, setelah inovasi ini rilis, banyak penggemar yang menyukai inovasi ini, bahkan sampai ke luar Jawa.

Ide Bu Munthomimah patut diacungi jempol karena berhasil memancing inovasi tetangga-tetangga untuk menciptakan inovasi tempe lainnya, seperti pembuatan tempe krispi, kripik tempe, brownis tempe, dan nugget tempe.

Cokelat Tempe bisa menjadi inovasi baru bagi masyarakat untuk meningkatkan nilai ekonomis tempe dan bisa menjadi income yang menjanjikan. Ide sederhana dengan memanfaatkan olahan yang melimpah ruah di sekitar menjadi olahan yang bernilai jual tinggi. Satu bungkus cokelat tempe berisi 4 batang cokelat dihargai senilai Rp 20.000,00. Bu Munthomimah juga sudah menambah variasi rasa cokelat tempe. Ada rasa stroberi, vanila, dan kelor.


Cokelat dengan isian tempe pengganti kacang mete atau almond dipotong kecil-kecil lalu digoreng dan disangrai. Setelah itu, ditata di atas cetakan dan ditutup dengan cairan cokelat. Masukkan ke kulkas, tunggu hingga mengeras. Lalu dibungkus dan di-packing. Cokelat tempe pun siap dijual.

Selain bernilai jual tinggi, Cokelat juga baik bagi kesehatan.  Menurut sumber dari hellosehat.com oleh Larastining Retno Wulandari, cokelat memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, di antaranya: tinggi antioksidan, dapat menurunkan tekanan darah, dapat mengurangi risiko serangan jantung, mempertajam fungsi otak, menurunkan kolesterol, memperbaiki mood, mengendalikan kadar gula,  darah, mengontrol nafsu makan, menghambat sel kanker, dan memperkuat tubuh saat olahraga.

Demikianlah segudang manfaat dari cokelat. Apalagi ditambah dengan tempe yang tinggi protein nabati. Semakin menambah nilai  manfaat dari produk Cokelat Tempe Bu Munthomimah dari Kelurahan Sumurrejo, Gunungpati.

Inovasi dari Bu Munthomimah juga menjadi motivasi bagi mahasiswa KKN untuk terus berinovasi dan berkarya.

Oleh: Zella Famelia (KKN MIT DR-14 Kelompok 11 UIN Walisongo)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun