Mohon tunggu...
Muhammad Latif S
Muhammad Latif S Mohon Tunggu... -

Mahasiswa yg haus akan ilmu dan butuh kritik dan saran dr anda sekalian...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Playstation, Permainan yang Membodohkan?

24 Mei 2016   02:44 Diperbarui: 24 Mei 2016   02:50 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelum membahas tentang playstation saya akan membahas tentang permainan karena playstation itu sendiri merupakan sebuah permainan.

Adapun permainan mempunyai arti yang sangat penting bagi perkembangan kehidupan anak-anak. Itulah kalimat yang diungkapkan oleh Hetherington Dan Parke (1997)

Dan salah satu fungsi dari permainan ialah membantu perkembangan kognitif anak, bahkan Vigotsky mempertimbangakan bermain sebagai cara yang sempurna dalam perkembangan kognitif. Dan baru baru ini bermain juga digambarkan sebagai konteks penting bagi perkembangan keterampilan Bahasa dan komunikasi.

Pertanyaanya permainan yang bagaimanakah yang dapat membantu perkembangan anak???

Jika kita menentukan secara langsung dengan menyebutkan nama-nama sebuah permainan maka akan menjadi lebih sulit dan nantinya kita hanya terfokus pada nama-nama permainan yang disebutkan. Karna juga biasanya nama-nama permainan pun tidak selalu sama disetiap tempat. Jadi akan lebih baik jika kita kategorikan saja permainan yang membantu perkembangan anak yaitu :

  • Permainan fungsional yang berguna untuk mengembangkan sensorimotorik anak. Bagi anak prasekolah biasanya mereka berlarian disekitar arena permainan tanpa suatu alasan yang jelas melainkan hanya karena kesenangan berlari semata.
  • Permainan konstruktif yaitu suatu bentuk permainan dengan menggunakan objek-objek fisik untuk membangun atau membuat sesuatu. Misalnya mereka membuat tumpukan batu-batu yang mereka anggap benteng pertahanan.
  • Permainan dramatic yaitu suatu bentuk permainan yang dilakukan secara berpura-pura; yang dimulai ketika anak dapat mensimbolisasi atau menghadirkan objek-objek secara mental. Misalnya seorang anak perempuan yang mengibaratkan boneka miliknya sebagai pasienya.
  • Permainan dengan aturan yaitu permainan yang melibatkan aturan-aturan tertentu dan seribgkali berkompetisi dengan satu orang atau lebih. Permainan ini Bisa juga digolongkan sebagai permainan social karna melibatkan interaksi dengan kawan-kawan sebaya.

Nah demikianlah permainan yang membantu perkembangan anak yaitu permainan yang dapat digolongkan salah satu dari 4 karakteristik permainan diatas. Adapun permainan yang tidak membantu perkembangan anak menurut saya adalah yang semisal playstation, game online, dan permainan digital lainya yang dewasa ini semakin marak dimainkan oleh anak2 masa kini.

Dulu ketika saya SD saya selalu dimarahi jika saya bermain playstation dan langsung disuruh pulang ke rumah,dan seringkali saya dimarahi seperti ini “main ps terus bikin bodoh nantinya”. berbeda jika saya bermain sepak bola atau kelereng dengan kawan sebaya misalnya pasti dibiarkan saja dan tidak dimarahi kecuali memang saya melebihi batas waktu bermain, yaitu dari waktu sore sampe adzan magrib berkumandang. Bahkan sampe sekarang jika saya dirumah bermain handphone ataupun laptop juga seringkali mendapat teguran agar tidak terus2an.

Mungkin waktu itu saya kesal jika dimarahi ketika bermain ps karna memang saya belum mengerti kenapa kebanyakan orang tua pada masa itu mengatakan bahwa bermain ps buat kita jadi bodoh. Tetapi baru-baru ini saya sadar bahwa memanglah demikian mereka lebih tahu akan akibatnya. Memang tidak menjadikan kita mutlak bodoh tetapi bisa dikatakan menjadikan kita bodoh dalam beberapa aspek misalnya ketika kita main ps pasti ada rasa kecanduan sehingga kita terus2an memainkanya lalu kita lalai akan tugas2 kita seperti belajar dan membantu orang tua dirumah dan lain sebagainya. Dan begitu juga game online yang mana kita pun pasti kecanduan sehingga lalai dari kegiatan yang semestinya kita kerjakan. Dan juga game seperti playstation ataupun game yang ada pada gadget itu membentuk anak menjadi individual karna mereka tidak berinteraksi secara langsung dengan kawan sebayanya yang menyebabkan mereka menjadi kurang mempunyai jiwa social terhadap orang lain. Bahkan sebagian besar dari mereka merasa lebih asyik besosial di dunia maya dari pada di dunia nyata yang mereka tinggali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun