Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, salah satunya cerita rakyat dari masing-masing daerah atau suku, baik itu legenda, mitos atau dongeng. Semua cerita turun temurun itu hingga kini masih lestari dan menjadi khazanah sastra lama yang memiliki banyak pesan moral.
Dalam kebudayaan suku Sunda terdapat banyak legenda yang  melekat pada suatu daerah. Biasanya kisah cikal bakal terjadinya suatu kampung atau kota, bisa juga gunung atau danau. Salah satunya legenda Situ Bagendit. Danau alam yang indah di wilayah Garut ini ternyata menyimpan kisah legenda yang sarat akan pesan moral.Â
Di awal tahun 2021 ini mari kita belajar pesan moral dari kisah tentang Nyi Endit seorang janda kaya raya yang serakah dan sombong. Dia adalah tengkulak yang suka semena-mena memberikan harga barang yang mencekik petani. Selain itu dia sangat hobi memamerkan harta. Tidak sedikit pun ada rasa belas kasih yang dimilikinya terhadap sesama yang kekurangan.Â
Hingga suatu saat ujian datang kepada Nyi Endit. Ketika Nyi Endit mengadakan sebuah pesta untuk memamerkan harta kekayaannya datanglah seorang kakek tua dengan pakaian compang-camping meminta makanan. Namun kakek itu diusir dengan kejam oleh wanita sombong itu.Â
Si kakek meninggalkan tongkatnya yang ditancapkan di depan rumah Nyi Endit. Keanehan terjadi saat tongkat itu tidak bisa dicabut oleh siapapun. Hingga datanglah kakek itu dan mencabut tongkatnya. Lalu, air keluar dari lubang itu dan makin besar membentuk air bah.Â
Penduduk berlarian menyelamatkan diri ke tempat yang tinggi. Namun, Nyi Endit sibuk menyelamatkan harta bendanya tanpa sadar air kian besar. Akhirnya, tenggelamkan Nyi Endit beserta kekayaannya. Hingga terbentuklah sebuah situ yang kini dikenal dengan nama Situ Bagendit.
Banyak sekali pesan moral yang bisa diambil dari kisah ini. Di antaranya: bagaimana Seseorang harus tetap rendah hati walau memiliki segalanya. Harta adalah titipan, jika tidak disyukuri dan kita tidak bisa berbagi kepada sesama apalah maknanya.Â
Selanjutnya, harta bisa membuat seseorang teperdaya nafsu setan. Ya, harta bisa membuat seseorang menjadi kejam. Bukankah sehari-hari kita hidup dalam lingkungan? Namun, apa yang terjadi jika rasa belas kasih terhadap sesama sudah tidak ada? Yang ada hanyalah sosok manusia durjana yang menghalalkan segala cara.
Dari kisah ini pula kita belajar bagaimana kesombongan dan sifat kikir bisa merugikan diri sendiri. Walaupun hidup kaya raya, siapa yang akan suka dengan orang yang kikir.Â
Dari cerita terbentuknya Situ Bagendit ini dapat diambil sebuah pelajaran berharga untuk saling menghargai satu sama lain serta menjauhi perilaku semena-mena kepada orang di sekitar dan serakah terhadap harta benda yang dimiliki karena akan mengundang malapetaka di kemudian hari.
Semoga bermanfaat.
Zatil Mutie
Cianjur, 10012021