Alasan pertama adalah penasaran mereka yang baru tamat SMA dan tidak punya pekerjaan biasanya akan tertarik dengan industri ini, untuk mendapatkan banyak uang dan rasa penasaran sebagai perempuan muda yang baru lulus sekolah.Â
Emiri mengatakan bahkan ada anak-anak orang kaya dan berpendidikan, masuk ke industri ini dan menjadi bintang untuk mendapatkan uang lebih.Â
Ada juga yang menjadi bintang porno karena sebelumnya mereka sudah menjadi PSK kemudian ingin mendaptkan uang lebih, alasan perempuan Jepang mau menjadi Bintang JAV adalah gaji.Â
Emiri menjelaskan ada 2 jenis kontrak dalam Industri JAV yakni kontrak 2 days shot, dimana aktris umumnya menerima bayaran sebesar 10.000 USD atau setara dengan 155,6 juta Rupiah hingga 30.000 USD (467 juta Rupiah) sekali syuting.Â
Kemudian ada kontrak single shot, dimana aktris menerima bayaran sekitar 2.000 USD atau setara engan 31,1 juta Rupiah hingga 6.000 USD (93,4 juta Rupiah).
Perdagangan Perempuan
Banyak perempuan Jepang yang awalnya ditawari menjadi model namun oleh agensinya malah dikirim ke industri porno, ini termasuk praktek perdagangan perempuan tentu di seluruh dunia ini merupakan tindakan ilegal yang melanggar hukum.Â
Mengutip dari Bandung Viva.co.id dalam artikel karya Imron Hidayat kini manipulasi agensi nakal itu, diketahui oleh salah satu perempuan yang menjadi korban Kurumin Aroma.Â
Ketika itu ia mengaku disodori kontrak dan dipaksa agar mau menjadi bintang film porno, dalam wawancaranya dengan The Guardian ia mengungkapkan bahwa awalnya, ia ditawari menjadi model kemudian agensi memaksanya menjadi bintang porno.Â
Kurumin mengungkapkan bahwa ia hanyalah salah satu dari sekian banyak korban penipuan agensi yang tidak bertanggung jawab, pada tahun 2014 Lighthouse mendapat 36 laporan dari korban penipuan agensi.Â
Yayasan bantuan korban perdagangan manusia tersebut menyampaikan bahwa, jumlah laporan meningkat menjadi 62 laporan pada 2015 dari jumlah sebelumnya di tahun 2014.Â