Mohon tunggu...
Zanuba Maulida
Zanuba Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

Saya mahasiswa aktif jurusan Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, tertarik dalam bidang sosial dan komunikasi, juga antusias dalam bisnis dan marketing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melampaui Batas: Explorasi Kesan dan Kesadaran Konsumen terhadap Produk Halal di Pasar Global

24 Maret 2024   16:50 Diperbarui: 24 Maret 2024   16:54 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini halal menjadi urgensi kebutuhan yang sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi tingkat pasar global, halal saat ini bukan hanya urusan agama, lebih menjadi suatu standarisasi bagi simbol global yang mencerminkan suatu produk telah memiliki jaminan kualitas yang baik dan beralih menjadi pilihan gaya hidup bagi beberapa orang di dunia. Dalam pasar global, produk halal membuat suatu perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang signifikan, melihat hal tersebut kepemilikan sertifikat halal menjadi tanda penting yang harus produsen miliki bahwa produk mereka berkualitas dan layak dikonsumsi oleh umat muslim. Perkembangan industri produksi di negara-negara maju sudah menjadi hal biasa, meskipun dengan penduduk muslim minoritas, konsumsi pangan dan incaran permintaan pasar yang tinggi menjadi alasan negara negara maju memilih pada industri produk halal . 

Jika mulai membahas kesadaran konsumen untuk mengonsumsi produk halal maka tentu jawabannya adalah wajib untuk setiap umat muslim untuk memiliki kesadaran tinggi terhadap sesuatu yang dikonsumsinya. Di Indonesia adanya UU NO. 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal yang  menjelaskan bahwa  adanya kewajiban bagi pelaku usaha harus menyampaikan informasi secara jelas dan jujur kepada konsumen tentang produk yang mereka jual, halal atau tidaknya produk guna melindungi dan menghargai pola konsumsi umat muslim. Selain dari sisi produsennya, konsumen tentu harus mengetahui produk halal, dari mulai bahan sampai proses pembuatannya, terutama pada makanan olahan. kesadaran ini tentunya belum terbentuk sempurna pada setiap orang, bahkan penamaan makanan dengan makna sarkasme juga ternyata tidak memiliki sertifikat halal resmi.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemahaman konsumen terhadap pembelian produk halal, 

1. Kepercayaan dan agama, seseorang yang mengikuti ajaran agaram tertentu pasti memiliki pemahaman lebih terkait urgensi mengapa ia harus memilih produk halal, hal tersebut tentu mempengaruhi mereka dalam menentukan keputusan suatu produk yang akan dibeli

2. Ketersediaan informasi, adanya akses informasi tentu mempermudah status halal suatu produk, dengan begitu kebutuhan rasa percaya mereka terpenuhi sebelum memilih produk yang akan mereka beli

3. Pengaruh lingkungan sosial, faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman konsumen terhadap produk halal. Konsumen akan cenderung memilih produk yang sesuai dengan norma yang berlaku dalam lingkungan mereka 

4. Kualitas Produk, meskipun produk tersebut dianggap halal, kualitas produk juga tetap menjadi pertimbangan penting bagi konsumen. Produk yang dianggap halal namun rendah kualitasnya mungkin akan tetap kurang diminati oleh konsumen. 

Tantangan dalam menyebarkan pemahaman tentang produk halal di tingkat global saat ini masih menjadi tantangan yang cukup besar,salah satunya yaitu proses sertifikasi halal yang saat ini masih banyak dipertimbangkan karena perbedaan dalam beberapa pandangan madzhab di dunia,  kurangnya standar global yang konsisten untuk produk halal ini dapat menyulitkan konsumen dalam memahami keaslian dan kehalalan produk. Hal ini meningkatkan risiko kebingungan konsumen. Selain itu produsen negara-negara pemasok seharusnya membuat strategi komunikasi dan pemasaran yang tepat untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk halal di pasar global. Namun, budaya komunikasi yang berbeda-beda dan perbedaan bahasa dapat menjadi hambatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun