Dalam rangka menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan terbebas dari segala gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh lingkungan pekerjaan, sangatlah penting untuk waspada terhadap keamanan serta menjaga kesehatan dalam lingkungan pekerjaan agar dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat bekerja. Selain itu, kepedulian terhadap keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja dapat meningkatkan produktivitas kerja individu maupun kelompok. Meningkatnya produktivitas kerja lalu akan sangat membantu pencapaian tujuan dan target kerja yang dapat menunjang kesuksesan perusahaan. Namun, kerap kali beberapa tempat kerja tidak memperhatikan dan mengabaikan hal-hal tersebut.
Dalam rangka membangun kesadaran akan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), tim kecil dari kelompok 33 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang diselenggarakan pada tanggal 11 Juli hingga 10 Agustus 2022 oleh pihak LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Universitas Pendidikan Indonesia atau biasa disingkat sebagai UPI, melakukan beberapa kegiatan di kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung dalam rangka menumbuhkan kesadaran akan pentingnya K3 dalam lingkungan kerja. Bekerja sama dengan salah satu lembaga atau yayasan Cinta Alam Indonesia (CAI) yang berada di keluraan Ledeng dan berfokus pada bidang lingkungan, sosial, budaya, olahraga, kepemudaan, keagamaan dan edukasi dalam mewujudkan program kerja yang sudah kami rencanakan mengenai K3.
Yayasan CAI ini digerakkan oleh para pemuda yang berdomisili di kelurahan Ledeng. Terdapat banyak aktifitas yang telah dan sedang dilakukan oleh yayasan CAI untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam di kelurahan Ledeng, seperti mendaur ulang barang-barang bekas dan tak terpakai, contohnya botol bekas, tas dan drum bekas yang kemudian dialih-fungsikan menjadi pot tanaman. Selain itu, yayasan CAI sendiri membangun usaha mikro berupa pupuk dan makanan ikan yang berasal dari budidaya belatung yang dikenal sebagai maggot. Budidaya maggot sendiri memanfaatkan sampah organik yang dalam awal proses pembuatannya, dimana maggot akan dipisahkan dari tumpukan sampah organik, kemudian sebagian maggot yang telah dipilah diolah menjadi pupuk atau dikembangbiakkan menjadi lalat tentara hitam atau biasa disebut sebagai Black Soldier Fly (BSF).
Namun, pengetahuan serta kesadaran mengenai K3 dalam proses pemilihan serta pembuatan maggot dan BSF masih kurang, maka dari itu kelompok kami melakukan beberapa kegiatan berupa sosialisasi juga bimbingan mengenai K3, menyediakan fasilitas Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), dan fasilitas cuci tangan serta karena minimnya penampakan tempat sampah di daerah sekitar pembudidayaan maggot, kelompok kami memfasilitasi tempat sampah yang telah kami dekorasi dengan lukisan. Dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut, kami berharap dapat memberikan pemahaman lebih mengenai bahaya dan risiko yang dapat ditimbulkan dari pekerjaan pembudidayaan maggot.