Mohon tunggu...
Atiyah Rauzanah
Atiyah Rauzanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - ________________

An Elf-librocubicularist

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Ulasan Novel "Buku Besar Peminum Kopi" Karya Andrea Hirata

8 Maret 2022   23:33 Diperbarui: 8 Maret 2022   23:36 4000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.gramedia.com/

Membaca karya-karya Andrea Hirata tentu tak lepas dari kenangan akan keindahan pulau Belitung sebagai "Negeri Laskar Pelangi" atau mungkin juga desa Edensor di Inggris yang keasriannya bak seperti di "Negeri Dongeng". Kurang lebih inilah dua hal yang paling saya ingat dari pengalaman membaca novel-novel Andrea Hirata. 

Buku Besar Peminum Kopi merupakan novel edisi asli dari novel Maryamah Karpov. Novel ini menceritakan tentang seorang mahasiswa perantau yang terpaksa kembali ke kampung halamannya di Belitung karena krisis ekonomi yang melanda di negaranya. 

Ikaluddin (Ikal) nama mahasiwa tersebut terpaksa menuruti permintaan ibunya untuk bekerja pada pamannya (Paman L) karena nasib karirnya yang kian di ujung tandung akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia kala itu. 

Melalui kenyataan pahit yang pelan-pelan diterimanya, Ikal yang awalnya berseberangan dengan paman L, lambat laun menjadi partner yang senantiasa memahami terhadap sosok pamannya (Ini bisa di lihat di akhir 'masa tugasnyya' di toko pamannya di mana Ikal bahkan memberikan alat peninggi badan bermerk happy high yg sebenarnya merupakan jebakan batman Ikal untuk mengerjai pamannya yang seringkali bertingkah neko-neko. 

Di masa kepulangannya inilah Ikal selain bernostalgia dengan suasana di kampung halamannya juga bertemu dengan Nong Maryamah, perempuan paruh baya pendulang timah yang banyak diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya namun kemudian berhasil menjuarai catur melawan puluhan rivalnya yang notabene adalah laki-laki. 

Pencapaian ini seketika membalikkan nama baik Nong yang beberapa kali direndahkan karena dianggap nekat bertarung tanpa bekal, meski faktanya ia bahkan menjadi grandmaster perempuan pertama di desanya serta mendapatkan julukan Maryamah Karpov yang terinspirasi dari Legenda grandmaster dunia Anatoly Karpov.

Jika kita memposisikan diri dari sisi pengarang, sosok Ikaluddin ini mungkin lebih dekat dengan kita sebagai pengamat warung kopi yang hidup dan berinteraksi langsung dengan pemilik warung kopi serta pengunjung dengan berbagai latar belakang dan sifatnya, sehingga berkembang cara pandang yang kian dinamis. 

Bahkan melalui proses pengamatannya yg mendalam, kita (melalui ikaluddin) juga bisa memprediksi karakteristik-karakteristik orang melalui jenis kopi apa yang dipesannya.

Sebaliknya, jika kita berada pada posisi Nong (pendukung Nong), kita akan terpana dengan perjuangan Nong, seorang janda paruh baya pendulang timah, yang bahkan SMP pun tidak tamat karena getirnya kondisi ekonomi keluarganya, namun dengan kegigihan dan perjuangannya mampu menjadi perempuan pertama yang menjuarai permainan catur di desanya melawan puluhan pecatur laki-laki lainnya termasuk mantan suaminya sendiri yg dikenal sangat angkuh di desanya. P

encapaian yang dilatarbelakangi dengan tekad yang kuat ini telah mengubah seorang Nong Maryamah yang awalnya sama sekali tidak pernah bermain catur dan hanya mengandalkan intusi di awal-awal ia mencoba bermain catur, menjadi pembelajar ulung yang giat berlatih serta menjadi penantang tangguh bagi para lawannya melalui strategi yang luar biasa dan sulit diprediksi oleh pemain profesional manapun, sebagaimana diakui oleh Ninochka Stronovsky, grandmaster Georgia yang merupakan teman S2 Ikaluddin  sekaligus menjadi mentor Nong.

Beri aku hal yang tersulit, maka aku akan belajar 

(Nong/Maryamah Karpov)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun