Sebuah kebijakan yang dibuat semata-mata untuk kesejahteraan rakyatnya, namun kita tak tahu dalam pembuatan, ada berbagai hal dan aspek yang mendukungnya baik korelasi dengan program lain, kepentingan, kebutuhan, dan bahkan janji politik yang harus dipenuhi.
Jika dalam pelaksanaan program atau kebijakan tidak berjalan lancar, kita tidak bisa langsung menyalahkan salah satu pihak. Rasanya tak adil bila dia atau mereka dijadikan pihak yang paling disalahkan karena kita tidak tahu pasti adanya masalah dalam pelaksanaannya.
Sebuah masalah bukan berati kegagalan yang absolut, namun terjadinya sebuah masalah pasti ada sebuah sebab yang mendasari dan kita harus memahami apa masalahnya dan mengevaluasi hal tersebut agar nantinya bisa berjalan dengan baik.
Dalam kehidupan, kita pasti memahami konsep sebab akibat, stimulus respon dan hukum newton 3 (aksi reaksi) dimana hal  tersebut sangat berkaitan erat dengan problematika yang terjadi saat ini.
Perumpamaan dalam film anime naruto
Seorang Madara memainkan peran antagonis dimana Ia adalah orang yang hanya main beberapa episode namun pengaruhnya besar dalam film ini. Dimana seorang  Madara Uchiha menginginkan kedamaian dunia yang tidak ada konflik sama sekali dan bahkan menjadikan semua ninja dalam kebahagiaan selamanya, namun Ia mencari jalan yang salah dengan mengaktifkan mugen tsukoyomi, hal tersebut membuat semua orang yang terkena mugen tsukoyomi tersebut masuk ke dunia ilusi dimana ilustrasi tersebut berhasil membuat semua orang bahagia dalam kepalsuan.
Naruto sebenarnya menginginkan hidup bahagia dengan orang tuanya dalam ilusi tersebut namun dari kebahagiaan tersebut raga mereka akan perlahan hancur dimakan waktu dan membuat kelangsungan hidup manusia terancam.
Walaupun niat baik, namun dengan cara yang tidak baik maka akan merusak tatanan kehidupan manusia. Berbanding lurus dengan  banyaknya kebijakan dan program yang ditawarkan pemerintah namun banyak dari hal tersebut malah meresahkan masyarakat. Kita tak tahu apa tujuan dari pemerintah merancang program tersebut,  namun disaat pelaksanaan dan dalam program tersebut banyak memunculkan permasalahan baru dan memunculkan sebuah kerusuhan di kalangan masyarakat. Dimana berarti kebijakan tersebut tidak digodog secara matang dan tanpa adanya kematangan dalam aspek yang dikejar.
Banyak berita yang beredar bahwa semua kebijakan yang diambil semata-mata untuk kebaikan masyarakat -katanya- karena kebijakan yang diambil walaupun bikin masyarakat sedikit resan tapi semata-mata demi kepentingan masyarakat.
Tapi yang tak kita sadari bahwa pejabat dan berbagai orang di aparatur pemerintahan pasti memiliki maksud lain dalam proses perencanaan dan dalam pembuatan kebijakan yang tidak semata-mata membuat dirinya rugi namun pasti ingin ada sedikit keuntungan -walaupun keuntungan sampai 271 T juga-
Mendasari hal tersebut, banyak kementrian dan instansi mengambil kebijakan yang dirasa sangat kejar tayang dan mendadak serasa sistem kebut semalam mau bagus ataupun tidak yang penting ada produk. Mereka lupa dan tutup telinga bahwa masyarakat menjerit kesakitan sampai korban berjatuhan
Reaksi masyarakat, pengamat dan orang yang so' ngerti politik pun ikut berkoar yang semoga didengar oleh pemerintah namun nyatanya nihil. Dengan respon masyarakat yang begitu antusiasnya, maka para para buzzer pun ditugaskan untuk  menutup konflik tersebut agar bisa reda dan lupa pada masalah yang ada dinegeri kita.
Bahkan sang singa yang kita tahu sebagai pemimpin tertinggi membuat sebuah aturan yang membuat anak buahnya harus tunduk padanya karena Ia melestarikan budaya bangsa yaitu FEODALISME dan melarang semua pejabat (anak buah) untuk mengomentari bahkan ikut serta mengkaji secara terang terangan terhadap kebijakan sang raja singa. Maka dari itu, maka wajar sekali bila gebrakan yang dibuat raja singa tak ada yang mampu menegurnya karena takut posisi sang anak buah goyang bahkan digantikan.
Propaganda yang saya dapat sangatlah banyak, namun ada beberapa yang saya rangkum.
1. Sang raja hutan ingin tetap teguh di singgasananya karena singgasana ini adalah cita-cita dimasa muda nya dimana Ia harus berjuang mati matian demi posisi ini
2. Sang Raja Jawa ingin tetap menjadi orang yang dermawan dan tak ada yang mampu menggulingkan posisinya. Raja Jawa tetap ingin dikenal sebagai seorang yang dermawan dan mencintai rakyatnya walaupun pada kenyataannya dia adalah orang yang suka bermain
3. Raja Jawa ingin putra mahkota tetap menjadi pribadi yang disegani dan dihormati masyarakat, bagaimanapun keadaannya putra mahkota harus menjadi orang terkuat dan menjadi pewaris tunggal kekaisaran JAVA EMPIRE.
Maka dari itu mau siapapun pemimpin tetap ada udang dibalik batu
Create by : Zamzam Muzamil
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI