Mohon tunggu...
Zamhari
Zamhari Mohon Tunggu... Penulis - Internet Marketer

Tinggal di Jogja Mahasiswa Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Pakar SEO | Pakar Artikel SEO | Pembicara Internet Marketing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Membangun Rumah untuk Keluarga Kecilku

29 Januari 2020   03:31 Diperbarui: 29 Januari 2020   04:00 3266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pexels.com

Ketika anaknya mengatakan ingin membangun rumah supaya tidak harus mengontrak lagi, ayah senang bukan main. Bisa dibilang dia terharu, Beliau berpikir bahwa sekarang anaknya telah dewasa dan sudah bisa cari uang sendiri.

Tidak terkecualikan mama, diapun juga ikut senang. Dari situ niat untuk memiliki rumah sendiri semakin kuat dari hari kehari. Saya serasa semangat untuk bekerja, bahkan tidak ingin melewatkan hari tanpa bekerja. Lucu memang, tapi seperti itulah kenyataannya.

Tips Membangun Rumah dengan Biaya Minim dari Saya

Bingung bagaimana caranya agar tetap bisa memiliki rumah sendiri tapi biayanya minim? Tenang saja, setelah ini akan Saya bagi sedikit mengenai apa saja yang seharusnya dilakukan. Pertama cari tanah terlebih dahulu pastinya, amankan lokasi tersebut dan kedua cari tukang atau kontraktor.

Bila punya kenalan akan lebih bagus, tapi jika tidak bisa mencari lewat kenalan dari tetangga. Itu juga bisa, lalu untuk menghemat biaya bayar jasa tukang lebih baik desain rumahnya bisa dibuat sendiri tanpa harus pihak lain yang memutuskan.

Saat proses pembangunan, agar hemat biaya dahulukan dulu bahan yang penting. Meski dengan cara seperti ini akan membutuhkan waktu yang lama dalam pembangunan, namun jika bisa dilakukan sedikit demi sedikit kenapa tidak ? Setelah rumah jadi, beli perabotan yang secukupnya agar hemat.

Seperti itulah yang terjadi mengenai pengalaman membangun rumah untuk keluarga Saya. Mulai dari niat  hingga sampai akhir bisa memiliki rumah dari hasil jerih payah sendiri. Senang? Pastinya. Semoga curahan pena ini bisa menjadi inspirasi banyak orang yang membacanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun