Mohon tunggu...
Zamalat Suhareka
Zamalat Suhareka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mhasiswa Universitas Syiah Kuala

Pendidikan tidak pernah membedkan antara laki-laki dan perempuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Modul Nusantara PMM 2 dari UPI Mengunjungi Pameran "CREATE Moments South Sulawesi, East Java, West Java September 2022"

29 September 2022   02:22 Diperbarui: 29 September 2022   02:31 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu 25 September 2022, mahasiswa PMM 2 Universitas Pendidikan Indonesia mengunjungi pameran seni Program Kreative Youth for Tolerance (CREATE). 

Pameran tersebut menjelaskan tujuannya yaitu untuk meningkatkan pluralisme dan toleransi di sekolah dengan memperkuat toleransi dan pluralisme di kalangan siswa serta meningkatkan peran orang tua dan komitmen sekolah dalam mendukung praktik toleransi. Pada pameran tersebut Jawa Barat mengangkat tema pamerannya yaitu "SILIH".

Sebelum kita membahas kegiatan-kegiatan dan seni yang ditampilkan dalam pameran tersebut terlebih bagusnya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu silih?. 

Kata silih itu sendiri berarti "saling" dalam KBBI juga diambil dari falsafah leluhur Sunda "Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh" yang berarti sebagai manusia kita harus saling mencerdaskan, saling  mengasihi, saling melindungi, mengayomi serta memuliakan. Pada proses karya-karya yang ditampilkan pada pameran tersebut CREATE Jawa Barat membuka ruang seni yang inklusif yang melibatkan teman disabilitas, individu ragam latar belakang kepercayaan dan gender, serta masyarakat adat.

Pameran seni yang sangat menarik dan kreativ tersebut banyak sekali menampilkan seni-seni yang menarik, hal yang paling menarik dari pameran seni tersebut yaitu menampilkan karya-karya dari berbagai objek yang dilibatkan mulai dari siswa sekolah normal, disabilitas dan juga seniman-seniman professional lain. 

Pada kesempatan kali ini saya akan menampilkan karya dari pameran seni tersebut dan menjelaskan secara perspektif saya. Saya akan menjelaskan hal yang paling menarik menurut saya yaitu lukisan yang bertema "Dengung".

Dokpri
Dokpri

Lukisan yang bertema Dengung tersebut merupakan karya seni dari Arkan Rafi Fadhilah SMAN 1 Cisarua, Kayla Nurul Tahira SMAN 1 Batujajar, Naira Sabiya SMAN 2 Bandung, Reski Andriansyah SMAN 1 Batujajar, Winya Ajhra Prathami Suckma SMAN 1 Cisarua. Mereka menjelaskan lukisan tersebut menggambarkan lingkungan sekitar kita perlu terus ditumbuhkan rasa toleransi, pluralisme, dan apresiasi. 

Dalam kehidupan kita, untuk menumbuhkan toleransi selalu dibenturkan dengan berbagai kepentingan mulai dari politik, kelompok, hingga pribadi; yang akhirnya memicu perbuatan intoleransi . 

Begitu banyaknya budaya yang kita miliki juga sangat rentan dengan narasi yang membelah rasa kebhinekaan kita. Kita sebaiknya bisa menerima kelebihan dan kekurangan setiap orang dan dapat memberi ruang aman dan nyaman, bahkan memperjuangkan hak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun