Mohon tunggu...
Zalva Nisrina
Zalva Nisrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi, Universitas Airlangga

berenang, badminton, bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Financial

Paylater: "Kemudahan atau Kesulitan?"

9 Juni 2022   14:04 Diperbarui: 9 Juni 2022   15:03 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Perkembangan teknologi yang kian semakin canggih, banyak memberikan perubahan pada kehidupan manusia. Perubahan yang dihasilkan cenderung dibuat untuk mempermudah kegiatan manusia dalam banyak hal.

Meskipun begitu, tidak dipungkiri bahwa terdapat beberapa perkembangan teknologi yang bagai pisau bermata dua, yaitu dimana suatu keadaan yang dapat menjadi kemudahan namun juga bisa menjadi sebuah bencana bagi manusia itu sendiri jika tidak bijak dalam pemanfaatannya. Salah satu perkembangan teknologi yang kian sering digunakan adalah pada sektor pembayaran. 

Dahulu, jika ingin membeli suatu barang kita harus memiliki uang terlebih dahulu, namun saat ini telah diciptakan sebuah metode pembayaran yang dikenal sebagai paylater atau pembayaran nanti. 

Paylater ini ditujukan untuk mereka yang ingin membeli baran namun belum memiliki uang yang cukup untuk membayar, sehingga dengan adanya paylater ini mereka tetap bisa membeli barang tersebut namun dengan pembayaran yang diangsur.

Eksistensi metode paylater saat ini semakin marak di kalangan masyarakat, baik pada remaja maupun orang dewasa. Inovasi dari adanya metode paylater ini akan menjadi dampak yang baik jika para pengguna menggunakannya dengan bijak, metode pembayaran ini juga dapat menjadi salah satu jalan keluar disaat ada kebutuhan yang benar-benar mendesak untuk dibeli namun belum memiliki uang yang cukup. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan tidak semua sesuai dengan tujuan yang ingin dibentuk. 

Banyak pengguna paylater yang hanya menggunakan paylater untuk memenuhi keinginannya sendiri tanpa memikirkan bagaimana cara membayar tagihan dari paylater tersebut. Hal ini akan menimbulkan banyak kerugian bagi pengguna tersebut. 

Metode pembayaran paylater yang dibuat dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam membeli barang yang dibutuhkan, saat ini sudah menjadi salah satu penyebab munculnya sikap hedonisme di masyarakat. 

Menurut buku Etika, K.Bertens, hedonisme merupakan sikap manusia yang selalu mencari kepuasan diri melalui suatu hal atau bahkan sebagai tujuan hidup. 

Sikap hedonisme yang hanya memikirkan kesenangan sesaat untuk memenuhi kepuasan diri dalam sangat terlihat dalam penggunaan metode paylater yang tidak bijak ini. 

Para pengguna paylater dapat sesuka hati membeli barang tersebut tanpa harus memiliki uang nya terlebih dahulu mengakibatkan mereka memiliki ruang yang leluasa untuk menjadi hedonis.

Akses paylater yang sangat mudah untuk digunakan mengakibatkan semua orang dapat memakai opsi paylater tersebut. Berbeda dengan bank komersial yang jika kita ingin berhutang di bank tersebut, diperlukan rekam jejak pinjaman bahkan pemasukan yang dimiliki untuk memastikan orang tersebut dapat membayar pinjamannya di kemudian hari.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun