Mohon tunggu...
Zalsa Puja Dewingga
Zalsa Puja Dewingga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tokoh Ekonomi Indonesia Raden Bei Aria Wiraatmadja

2 Mei 2024   13:26 Diperbarui: 2 Mei 2024   13:27 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lifepal.co.id/media/ra-wiraatmadja-sang-pendiri-bri-memiliki-kisah/

          

RADEN BEI ARIA WIRJAATMADJA

Raden Bei Aria Wirjaatmadja adalah perintis berdirinya Bank Rakyat Indonesia yang merupakan salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Raden Bei Aria Wirjaatmadja lahir pada Agustus 1831 di Adireja ibukota daerah Kabupaten Banyumas. Pada 1855. 

BRI pertama kali berdiri di Kota Purwokerto, Jawa Tengah, pada 16 Desember 1895. Dahulu, BRI memiliki nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden, atau jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto".

Walaupun berjasa di bidang ekonomi, nama Wirjaatmadja jarang diketahui oleh banyak orang. Beliau lahir di Adireja (nama ibu kota Banyumas kala itu) dan menjadi seorang Patih dari kota Purwokerto pada 1879. Sebelum mendirikan bank, beliau sempat menjadi seorang juru tulis Belanda di kota Banjarnegara selama kurang lebih dua tahun. Kemudian, dirinya beralih menjadi seorang Mantri Polisi di Bawang, selama kurang lebih sembilan tahun lamanya. 

Seiring berjalannya waktu dan statusnya sebagai seorang bangsawan, Raden Bei Aria Wirjaatmadja menjabat sebagai Patih Purwokerto. Kisah berdirinya Bank Rakyat Indonesia berawal dari sebelum beliau pensiun. 

Sebelum pensiun, Wirjaatmadja sempat menghadiri sebuah undangan pesta perayaan hari besar pada 1894. Beliau terheran-heran atas kemewahan dari pesta tersebut yang diperkirakan menelan dana yang cukup banyak. Rasa penasarannya pun terjawab. Ternyata, tuan rumah yang mengadakan pesta tersebut mendapatkan uang dari hasil utang kepada rentenir. Utang tersebut jumlahnya sangat besar, bahkan bunga dari utang tersebut tidak main-main. Dari situlah, Raden Bei Aria Wirjaatmadja memiliki ide untuk mendirikan sebuah badan yang bisa membantu mereka yang sedang membutuhkan dana dan memberikan bunga pinjaman yang rendah. Hingga pada akhirnya, berdirilah De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden tersebut untuk melayani orang-orang pribumi dalam hal peminjaman uang.

Setelah berjalan cukup lama, Pemerintah Indonesia mengeluarkan pernyataan melalui Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1, bahwa Bank Rakyat Indonesia adalah bank Pemerintah pertama di Indonesia. Kisah pendirian bank tersebut tidak berhenti di situ saja. 

Setelah dua tahun berlalu, Indonesia masih belum bisa menstabilkan keadaan negara dan masih harus menjaga kemerdekaan Indonesia dari agresi militer yang dilancarkan Belanda. Pada 1948, kegiatan BRI dihentikan untuk sementara waktu hingga diaktifkan kembali setelah perjanjian Renville ditandatangani. Nama bank tersebut berubah menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. 

Setelah melalui lika-liku dan pergantian nama beberapa kali, akhirnya bank tersebut menjadi bank umum melalui UU Nomor 21 Tahun 1968 dan mengembalikan fungsi serta tugas-tugas pokoknya. Hingga saat ini, BRI menjadi salah satu bank BUMN yang memiliki kinerja stabil dan juga bisa bersaing dengan bank-bank lain yang ada di Indonesia. 


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun