7. Sumber Ilmu Sejarah dan Bahasa
Prasasti Kedukan Bukit adalah sumber penting bagi studi sejarah, linguistik, dan budaya Nusantara. Tulisan dalam aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno memberi para ahli wawasan tentang perkembangan bahasa Melayu dan pengaruh India dalam administrasi kerajaan.
Selain itu, prasasti ini menjadi referensi utama bagi sejarawan untuk memahami struktur sosial, kegiatan ekonomi, dan hubungan internasional Sriwijaya. Dari sudut pandang publik, prasasti ini adalah pengingat bahwa sejarah bukan sekadar cerita masa lalu, tetapi sumber pelajaran tentang kepemimpinan, strategi, dan nilai budaya yang relevan hingga kini.
Melalui Prasasti Kedukan Bukit, kita bisa sejenak membayangkan Dapunta Hyang Sri Jayanasa memimpin ekspedisinya: melewati sungai dan rawa, melakukan ritual keagamaan, menegakkan hukum, dan menjalin hubungan dagang. Ia bukan sekadar raja, tetapi pemimpin visioner yang mampu menggabungkan kekuatan militer, diplomasi, dan spiritualitas untuk memperkuat kerajaannya.
Bagi masyarakat modern, prasasti ini adalah pengingat bahwa warisan budaya memiliki nilai lebih dari sekadar fisik. Ia menyimpan ilmu, filosofi kepemimpinan, dan strategi yang bisa menjadi inspirasi. Memahami Prasasti Kedukan Bukit berarti memahami akar sejarah Nusantara, dari politik, agama, hingga ekonomi, yang membentuk identitas bangsa hingga hari ini.
Dengan mempelajari dan menyebarkan pengetahuan tentang artefak seperti Prasasti Kedukan Bukit, kita turut menjaga warisan intelektual dan spiritual bangsa, memastikan bahwa generasi mendatang tetap terhubung dengan kejayaan masa lalu, dan mampu mengambil hikmah untuk masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI