Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menunggu Pemutus Rantai Berita Sex is News, Mungkinkah?

14 Juli 2020   15:33 Diperbarui: 18 Juli 2020   17:36 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi stop berita prostitusi (sumber gambar : https://www.merdeka.com/)

Penulis berita, tak lagi menggunakan sudut pandang orang ketiga ini. Tak lagi bercerita  secara runut dan rinci. Ketika tokoh partai tersebut dipecat atau akhirnya keluarga tokoh partai itu alami perceraian. Bilik berita hanya tersedia sedikit, tentang sidang perceraian dan perebutan harta gonogini serta hak asuh anak.

Bagaimana dengan artis? Diberitakan karirnya yang meluncur drastis. Sepi orderan dan dikabarkan terlilit hutang. Juga ditambahkan sedikit cerita, jika orangtua artis tersebut sedang dirawat di rumah sakit.

Karena nilai beritanya tak akan sama dengan tulisan yang bermakna sex is news, penulis berita tak akan menyigi derita itu lebih lanjut. Kisah perselingkuhan Tokoh Partai dan Artis ditutup! Sambil mencari atau menunggu parade sex is news berikutnya.

Jika menulis penderitaan, mungkin mereka lebih memilih tentang tenaga medis yang menjadi korban korona, wanita tua yang hidup sendiri tapi tak pernah dapat bantuan pemerintah. Atau anak yang berhenti sekolah karena orangtua tak mampu membeli kuota, dan berita-berita bernilai derita lainnya. Hiks...

Illustrasi pemutus rantai berita seks (sumber gambar : pixabay.com
Illustrasi pemutus rantai berita seks (sumber gambar : pixabay.com
Jadi?

Entahlah lagi! Mungkin aku harus menunggu. Menunggu jejak langkah dan kebijakan Pengendali media, pengaruh Pemilik media dan kearifan Penulis media atau perlawanan korban berita untuk memutus rantai berita tak lagi menjadi cerita dan derita.

Maafkanlah. Ini hanya refleksiku. Adakah yang sepertiku?

Curup, 14.07.2020
Zaldychan
[ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun