Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Lakukan Pembayaran Bermodal "Klik"? Kenapa Tidak?

15 Mei 2019   22:55 Diperbarui: 15 Mei 2019   23:08 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : https://finance.detik.com

"Orang - orang selalu takut akan perubahan. Orang takut pada listrik ketika pertama diciptakan, bukan? Orang takut pada mesin batubara, mereka takut pada mesin bertenaga gas. Akan selalu ada ketidaktahuan, dan ketidaktahuan membawa ketakutan. Tetapi sejalan dengan waktu, orang akan menerima sang "'Penemu" [Bill Gates -- Pendiri Microsoft]

Setuju dengan quote Bill Gates diatas? Kukira nyaris semua orang akan menghadapi "ketakutan" atau "waspada" terhadap perubahan, kan? Begitu juga ketika berhadapan dengan perkembangan teknologi digital di era milenial ini. Aku cerita perubahan panjang yang kulalui berkaitan dengan keuangan dan dunia perbankan. Karena sekolah dan kuliahnya jauh dari orang tua. Boleh, ya?

Pertama, waktu SD hingga SMP aktif pramuka, maka oleh pembina pramuka diwajibkan untuk menabung di Bank. Caranya masih "tempoe doeloe". Setiap mau menabung atau menarik tabungan. Musti datang ke Bank, membawa buku tabungan, mengisi formulir (slip) penarikan atau penyetoran. Untuk melakukan transaksi. Jadul, ya? Haha

Kedua, ada yang ingat wesel pos? Tahun 1990, saat memutuskan merantau untuk sekolah ke Padang Panjang dan orang tua di Curup. Karena orangtua mengalami  "keruwetan"  berhubungan dengan Bank. Maka dipilih jalan damai dan dianggap praktis saat itu. Maka penggunaan itu yang efektif dilakukan. Butuh tiga hari untuk menerima wesel tersebut, untuk dicairkan. Jadi, masa menunggu adalah "penghakiman", ya? Ada yang alami pengalaman yang sama? Hiks

Ketiga, Masa kuliah di pertengahan 1990-an. Karena "tuntutan" zaman, ada perubahan signifikan. Aku sudah mengenal kartu ATM. Apalagi di Kampus, urusan uang kuliah, beasiswa dan beberapa biaya lainnya, aku sering berhadapan dengan kalimat ajaib "transfer aja!". Ini, memudahkan. Karena tak lagi perlu membawa buku tabungan atau mengisi slip bank. Tinggal modal kartu, ingat PIN dan berhadapan dengan mesin ATM. Dunia semakin ringkas, tah?         

Keempat, masih pakai kartu. Fungsinya tak hanya untuk mengambil atau mengirim uang. Tapi sudah bergeser menjadi alat pembayaran. Walau masih di tempat- tempat tertentu. Konsep "tinggal gesek" menjadi hal yang keren, ya? Dengan "sekali sret", transaksi selesai! Masa itu, menjadi gaya yang wah! Syaratnya, kartu jangan ketinggalan di dalam dompet. Haha..

Kelima, ini yang terkadang membuatku berkecil hati. Dengan usiaku semakin tua, teknologi perbankan malah semakin muda! Dan membuat terkesima. Kartu ATM acapkali tersimpan manis di dompet. Apatah lagi buku tabungan! Kedua makhluk itu melebur diri dalam sebuah alat bernama smartphone (ponsel pintar) dengan aplikasi mobile banking.

Ponsel tak lagi sebagai alat berhubungan, tapi sudah menjadi "uang digital"! Apapun yang berkaitan dengan keuangan, dengan gampang diakses dan di eksekusi. Aku terjebak dalam generasi simpel! Dahsyaat...

https://krjogja.com
https://krjogja.com
Sekarang Lakukan Pembayaran Bermodal "Klik"? Kenapa tidak?

Zaman sekarang, seiring dengan berkembangnya teknologi perbankan. Produk-produk dan layanan bank yang semakin memudahkan transaksi nasabah juga bermunculan. Demikian juga dengan Bank Central Asia atau BCA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun